JAKARTA - Pemerintah diminta untuk segera melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan sekolah-sekolah saat ini. Pasalnya, ada banyak keluhan dari orang tua murid terkait dengan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dengan pola belajar-mengajar yang diterapkan.

Keluh kesah tersebut banyak tersebar di media sosial. Teranyar, Dimas Ibnu Alias, seorang siswa SMPN di Rembang, yang terpaksa belajar di sekolah sendirian akibat tidak memiliki smartphone untuk mengikuti pelajaran dari sekolah.

“Kasus seperti Dimas ini diyakini banyak di berbagai daerah di Indonesia. Sebab, ada banyak warga masyarakat yang tidak bisa mengakses internet. Terutama mereka yang tinggal di pelosok-pelosok dan daerah-daerah perbatasan, “ kata Saleh Partaonan Daulay, Plh. Ketua Fraksi PAN DPR RI, dalam keterangan tertulisnya kepada Waspada, Sabtu (25/7/2020) di Jakarta.

Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatra Utara III, keluhan terkait proses belajar mengajar ala Pandemi Covid-19 ini paling banyak dirasakan ibu-ibu rumah tangga. Sebab, merekalah yang tinggal di rumah dan mengawasi kegiatan belajar mengajar anak-anaknya. Para suami, biasanya pergi bekerja untuk mencari nafkah keluarga.

Di antara keluhan yang banyak disampaikan di media sosial antara lain;Pertama, tidak memiliki smartphone atau komputer untuk mengakses pembelajaran dari sekolah.

Selain itu, ada banyak keluarga yang tidak mampu membeli kuota internet untuk online. Kalaupun ada, mereka tidak bisa memakainya setiap hari karena keterbatasan budget.

“Bayangkan kalau anak yang sekolah 3 atau 4 orang di keluarga tersebut. Itu berarti, orang tuanya harus membeli 3 atau 4 alat smartphone atau komputer. Kuota internet yang dibutuhkan pun pasti akan lebih besar, “ ujarnya. ***