MEDAN - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, sebuah lembaga di bawah PT Riset Perkebunan Nusantara mengambil inisiatif untuk mengembangkan penggunaan biodiesel 50 persen pada pencampuran minyak solar atau B50 untuk kendaraan roda empat.

Komisaris Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN III), Muhammad Syakir mengatakan bahwa pengembangan B50 mulai dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap adanya pembatasan-pembatasan dari negara pengimpor produk sawit asal Indonesia.

"Penelitian ini dalam rangka adanya pembatasan-pembatasan dari negara pengimpor produk sawit asal Indonesia, kata dia di Jakarta, Rabu (30/1).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang) Kementerian Pertanian ini mengatakan bahwa PPKS Medan telah menguji coba B50 terhadap sebuah mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) berbahan bakar B20 untuk jarak tempuh 2.000 kilometer.

Dari hasil uji coba tersebut, kata dia tercatat bahwa konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Selain itu, emisi yang dikeluarkan kendaraan juga lebih rendah. "Mobil ini akan kembali lagi dari Jakarta ke Medan," ujar dia.

Menurut dia, penelitian ini juga dilakukan untuk meyakinkan berbagai pihak bahwa Indonesia siap memanfaatkan produk sawit lebih besar dari segi sumber daya manusia maupun teknologinya.

"Sehingga Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan Crude Palm Oil-nya sehingga tidak ketergantungan kepada ekspor," kata dia.

Dengan demikian, diharapkan penggunaan sawit untuk keperluan dalam negeri dapat meningkat. "Juga untuk meningkatkan ketahanan energi, dan mengurangi konsumsi dan impor dari bahan bakar minyak fosil," tandasnya.***