PEKANBARU - Komisi II DPRD Riau membidangi peternakan mewanti-wanti Dinas Peternakan agar tidak mengulangi lagi kesalahan di tahun-tahun sebelumnya dalam program hibah bantuan ternak.

Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Sugianto, mengatakan, beberapa hari yang lalu pihaknya sudah memanggil Dinas Peternakan untuk mengetahui perkembangan program ini.

GoRiau Sekretaris Komisi II DPRD Riau
Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Sugianto.
"Kemarin itu mereka bilang akan segera menjalankan, dan alhamdulillah hari ini sudah tayang di LPSE. Kita sudah tekankan juga ke mereka untuk menyerahkan sesuai prosedur kepada penerima," ujar Politisi PKB ini, Minggu (16/1/2022).

Kegagalan di tahun-tahun sebelumnya, jelas Sugianto, dikarenakan kontraktor yang tidak punya uang untuk memberikan jaminan, sehingga kontraknya diputus.

Selain itu, keterbatasan waktu juga menjadi kendala bagi kontraktor dalam menjalankan kontrak. Sebab, selama ini lelang baru dilaksanakan pada pertengahan tahun, dan ini membuat kontraktor kesulitan mencari ternak sesuai spec yang ditentukan.

"Makanya saya minta di awal tahun sudah dilelang, supaya ada jeda satu tahun, kontraktor bisa lebih leluasa, seandainya kontraktor gagal dan tidak bisa memenuhi spec, kan nanti bisa dilelang ulang lagi," terangnya.

Lebih jauh, Sugianto menjelaskan, penerima hibah ternak masih kelompok-kelompok yang sudah didata sebelumnya, karena mereka sudah menunggu bertahun-tahun untuk hibah tersebut.

"Totalnya ada 2000 ekor sapi madura, karena sapi itu tahan terhadap jembrana, kita kan tidak mau juga sapi yang kita kasih ke masyarakat sakit-sakitan. Makanya, kita kasih yang berkualitas," tuturnya.

Jika nantinya program ini gagal lagi, Sugianto mendesak agar Dinas membuat skema baru, yakni dengan memberikan uang tunai kepada kelompok tani ini.

"Kalau masih gagal juga, ya kita minta ubah sistem, transfer langsung, biar ekonomi di daerah itu tetap berputar, karena mereka bisa membeli sapi sendiri," tutupnya. ***