JAKARTA - Indonesia belum alami resesi ekenomi, tapi potensi itu nyata adanya, karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Anggota Fraksi PDIP di Komisi VI DPR DPR RI, Darmadi Durianto menyatakan, "tentu pemerintah punya banyak solusi untuk mengatasi ini, dan memang sedang dikerjakan oleh pemerintah, saya pikir saat ini,".Hal itu Ia sampaikan dalam diskusi "Mampukah Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi Dunia 2020?” yang berlangsung di Media Center Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Kamis (5/12/2019).Sebagai langkah antisipasi, kalau Indonesia mau, kata Darmadi, penting bagi Indonesia untuk "tidak mengandalkan pada market Indonesia sendiri,". Meskipun, itu belum jadi hak mudah karena, "kesiapan eksportir kita untuk menembus Australia (mencontohkan negara Australia, red), itu juga untuk menembus badan karantina Australia, SPS-nya dan sebagainya itu juga kurang begitu bisa memadai,".Langkah antisipasi dengan meningkatkan ekspor itu, kata Darmadi, juga mesti sejalan dengan upaya mengurangi impor. Selain itu, sangat penting bagi Indonesia untuk menjadi negara yang semakin ramah investasi.Terkait itu, pemerintah tengah berupa agar ada perundangan model Omnibus Law yang menjadi magnet bagi investasi, soal pajak misalnya. Tapi kata Darmadi, seberapa besar dampaknya untuk memastikan investasi masuk, juga perlu kajian mendalam.Katanya, "ada bnyak faktor seorang investor nggak mau masuk ke sini, orang nggak mau invest. Kalau Demand-nya nggak ada, gimana orang mau invest? Misalnya. Sehingga, orang spekulasi untuk masuk ke sini,".Karenanya Ia menungkasi, "kita berharap DPR juga mendorong pengawasan yang lebih dalam agar bisa mengantisipasi resesi ekonomi,". Terlebih, pertumbuhan ekonomi global yang minus 0,6%, bisa dilihat tengah menjalar ke Indonesia.***