PANGKALANKERINCI - Sejak menyandang predikat Bupati Pelalawan sejak tahun 2011 lalu, HM Harris bertekad memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pelalawan melalui taglinenya 'Pelalawan EMAS' yakni Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera (EMAS).

Hingga periode kedua menjabat sebagai Bupati Pelalawan, HM Harris tetap berkomitmen kepada tujuh prioritas pembangunan yang telah dirintis sejak dirinya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan.

Tujuh program tersebut adalah Pelalawan Cerdas, Pelalawan Sehat, Pelalawan Terang, Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelarahan, Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Objek Wisata Bono serta Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

Pelalawan Lancar, adalah salah satu dari tujuh program yang tetap fokus dilanjutkan oleh pemerintahan HM Harris, sebagai upaya mempercepat penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan serta mendorong penguatan perekonomian masyarakat desa.

Ada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat secara langsung dalam program 'Pelalawan Lancar' dalam menyukseskan program tersebut. Tiga SKPD tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perhubungan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaaan (BPMPD).

Program yang fokus pada pembangunan desa telah digaungkan oleh Pemerintah Pusat dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah akan menjadi bagian penting bagi kemajuan pembangunan di daerah.

Kepala BPMPD Pelalawan, Zamur Das menegaskan jika saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan di daerah.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06122017/pljpg-6634.jpgBupati Pelalawan, HM Harris bersam perusahaan teken MoU CSR pada rapar koordinasi dan sinkronisasi mitra CSR/PKBL Kabupaten Pelalawan 2017.

Hal itu dilakukan untuk memperkuat dan memperluas pembangunan prasarana perhubungan untuk menciptakan lancarnya arus orang dan barang, serta percepatan penyediaan infrastruktur dasar di desa dan kelurahan berbagai kegiatan infrastruktur fisik telah dibangun.

'Pelalawan Lancar' berdampak pada semakin membaik dan semakin meluasnya akses antar kecamatan dan antar desa. Pelalawan Lancar juga semakin menjadikan berkurangnya daerah terisolir dengan didukung adanya penambahan jumlah sarana dan prasarana penghubung antar desa.

"Fokus pembangunan desa dan kelurahan, seperti jembatan, box culvert, semenisasi, listrik menjadi prioritas," jelas Zamur.

Pemda berharap pembangunan insfrastruktur dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyakat di daerah ini. Pemerataan pembangunan insfrastruktur desa sangat penting untuk menunjang kemajuan desa di Kabupaten Pelalawan.

Menurut Zamur, pembangunan insfrastruktur yang tidak tersentuh oleh Dinas Pekerjaan Umum dapat diambil alih oleh BPMPD. Seperti halnya pembuatan jembatan desa, dengan demikian pembangunan ini bisa saling dukung-mendukung dan melengkapi.

"Alokasi dana desa digunakan untuk pembangunan insfrastruktur desa yang dilaksanakan oleh BPMPD," jelas Zamur.

Melihat potensi ekonomi perkebunan di Kabupaten Pelalawan pemberdayaan pembanguan Desa bukanlah sebuah keniscayaan yang sulit diwujudkan. Dengan dukungan pembangunan insfratruktur desa setidaknya bisa membuka keitersoliran desa untuk bisa mendapatkan akses jalan yang memadai.

"ADD ini sifatnya hanya dapat mengkover pembiayaan pembangunan insfrastruktur. Seperti pembiayaan pembangunan semenisasi jalan dan bukan pembiayaan pengaspalan jalan,” tandasnya.

Program pembangunan secara kontinu dilakukan evaluasi demi kelancaran pelaksanaan program pembangunan kedepan. Dengan demikian kata Zamur, diharapkan pembangunan di Pelalawan bisa terus berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat.

Masuknya investor hendaknya dapat menjadi penyeimbang perekonomian rakyat dan bukan menjadi hegemon ekonomi baru di wilayah tersebut. Politik ekonomi yang merugikan bukanlah prinsip investasi yang diinginkan masyarakat Pelalawan.

Didukung akses jalan yang memadai, bisa dipastikan akan dapat memancing investor untuk berpartisipasi dalam menggerakkan roda perkonomian masyarakat secara menyeluruh.

"Tak bisa dielakkan, bahwa kondisi jalan adalah salah satu daya tarik investor untuk mau masuk dan biasanya tidak jarang mereka akan berinvestasi," ujar Zamur.

Disebutkannya, jumlah dana desa yang mengucur ke desa-desa saat ini memiliki besaran yang berbeda-beda. Hal itu berdasarkan adanya pertimbangan jumlah penduduk,luas wilayah, dan jumlah masyarakat miskinnya. "Besaran anggaran yang dikucurkan berkisar Rp200-Rp600 juta," bebernya.

BPMPD juga memiliki posisi penting dalam pelaksanaan tujuh program prioritas yaitu Pelalawan Terang dan Pelalawan Makmur, selain pada infrastruktur desa.

"Anggaran dana desa BPMPD juga berperan dalam program Pelalawan Terang, seperti halnya pada penyediaan tiang dan jaringan listrik," ungkapnya.

BPMPD juga melakukan inovasi dalam hal pemberdayaan ekonomi desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

BPMPD terlibat dalam program yang sangat strategis, yakni Pelalawan Lancar, Pelalawan Terang dan Pelalawan Makmur.

Tiga program tersebut menggunakan Anggaran Dana Desa oleh sebab itu penting untuk adanya pemdampingan pada pembangunan desa saat ini.

Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan bahwa saat ini tantangan membangun daerah menjadi yang terbaik adalah harapan serta targetnya yang ingin diwujudkan dalam masa kepemimpinannya.

Meski saat ini segala potensi, peluang dan kendala serta permasalahan yang dihadapi terus menggeliat, namun itu merupakan bentuk tantangan bagi dirinya dalam membawa Kabupaten Pelalawan dapat memposisikan diri sejajar bahkan terdepan diantara daerah otonom lainnya.

"Secara bertahap kepemimpinan itu terus berjalan, dari mulai Plt kemudian bupati pertama lalu berikutnya sampai ke saya yang diberi amanah oleh rakyat untuk memimpin daerah ini, tahun 2011 lalu," tutur Bupati Harris.

Berpijak pada visi yang digariskan para inisiator dan pendiri Kabupaten Pelalawan, yaitu terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera, melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian unggul dan industri tangguh dalam masyarakat yang beradat, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu 2030.

Pemkab Pelalawan senantiasa terus memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi yang sudah berada di depan mata.

"Harus diingat, bahwa tantangan yang kita hadapi tidak dapat lagi dikelola dengan cara-cara biasa seperti dulu. Mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, bahwa pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan menguntungkan bagi masa depan daerah ini," ujarnya.

Sudah seharusnya, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Dengan demikian, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal untuk mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah. "Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru," ujar Bupati Harris.

Untuk mencapai sasaran tersebut ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada, maka pemerintah telah merumuskan visi pembangunan yakni 'Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan.

"Dengan target-target yang telah dicapai saat ini, kondisi sekarang telah berbeda jauh dari sebelumnya. Pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak," sebutnya.

Menurut Bupati Harris, hal ini sebagai konsekwensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh Pemda, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai akibat membaiknya daya saing dan terjaganya suasana kondusif daerah. (advertorial)