SURABAYA - La Nyalla Mattaliti memberi reaksi saat ditagih janji potong leher oleh Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam pasca capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi menang di Madura.

La Nyalla Mattalitti adalah Ketua Umum Kadin Jatim yang saat ini merupakan Caleg DPD RI pada Pileg 2019 dari daerah pemilihan Jawa Timur.

Menurut La Nyalla Mattalitti, Khairul Kalam tidak punya kepentingan untuk menagih janjinya, karena janji potong leher tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.

"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla Mattalitti yang juga Ketua MPW PP Jatim kepada, Sabtu (20/4/2019).

Menurutnya, karena Khairul Kalam bukan kader dari La Nyalla Mattaliti, maka ia tidak mempunyai hak untuk menagih janji tersebut. "Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," lanjut La Nyalla yang juga Ketua Kadin Jatim ini.

La Nyalla Mattalitti sendiri yakin jika kadernya sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura. "Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita," ujar La Nyalla Mattaliti.

"Saya juga tidak bisa kalau Madura kalah, terus dibilang menang, ya tidak mungkin. Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik, kan lucu, jadi jangan memaksakan kehendak," lanjutnya.

Janji La Nyalla Ditagih

Diberitakan sebelumnya, Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam, menyinggung soal janji La Nyalla Mattalitti yang bertaruh perolehan suara Pilpres 2019.

"Terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti yang ingin potong leher kalau Prabowo-Sandi bisa menang di Madura sekarang ingin kami tagih," kata Khairul Kalam seperti dilansir GoNews.co dari TribunMadura.com, Jumat (19/4/2019).

Diketahui, berdasarkan real count di beberapa TPS di Madura, Prabowo-Sandiaga berhasil merebut suara pemilih.

Bahkan, Prabowo-Sandi menang telak atas Jokowi-Maruf Amin yang tidak mendapatkan satu pun suara di beberapa TPS. "Berdasarkan form C1 yang diterima, di TPS 39, Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 166 suara, sedangkan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan nol suara," jelas Khairul Kalam.

"Begitu juga di TPS 20, Desa Pangerreman, Kecamatan Batumarmar, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 251 suara. Sementara pasangan Jokowi-Maruf Amin, nol suara alias kosong," kata Khairul Kalam menambahi.

Dari perolehan suara tersebut, menurut Khairul Kalam, saksi dari Jokowi-Maruf Amin pun ikut mencoblos Prabowo-Sandi.

Khairul Kalam membeberkan data yang sudah pihaknya peroleh dari tim relawan pemenangan Prabowo-Sandi yang disebar di beberapa TPS yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan.

Data yang dibeberkan di antaranya, di TPS 8, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 165 suara dan Jokowi-Maruf, kosong alias nol suara, sementara tidak sah 3 suara.

Selain itu, di TPS 027 Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Prabowo-Sandiaga kembali lebih unggul dengan mendapatkan 248 suara dan Jokowi-Maruf lagi-lagi mendapat nol suara.

Sedangkan di TPS 03, Kelurahan Bugih, tempat Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dan istri, serta Wakil Bupati Pamekasan dan istri mencoblos, Prabowo-Sandi mendapatkan 138 suara dan Jokowi-Maruf Amin hanya 29 suara.

Di beberapa TPS di wilayah Sampang utara, seperti di TPS 16 Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates, Jokowi-Maruf Amin kembali tidak memperoleh suara dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 278 suara.

Di TPS 12, Kecamatan Robatal, Prabowo-Sandiaga memperoleh 213 suara dan Jokowi-Maruf Amin hanya 1 suara. Pada TPS 01, Desa Astapah, Kecamatan Omben, lagi-lagi Prabowo-Sandiaga unggul dari Jokowi-Maruf Amin. Pasangan Prabowo-Sandia mendapatkan 187 suara dan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan 23 suara.

Berdasarkan perhitungan suara sementara Pilpres 2019 tersebut, kata Khairul Kalam, Prabowo-Sandi, dipastikan menang di Madura. "Perolehan suara sementara Prabowo-Sandi tampak sangat mendominasi di beberapa TPS di Madura. Hasil tersebut kami mengacu pada perolehan suara sementara yang sudah direkap oleh tim pemenangan dareha khususnya di Madura," beber Khairul Kalam.

Atas data tersebut, Khairul Kalam berharap La Nyalla Mattalitti dapat membuktikan ucapannya yang banyak tersebar di sejumlah media.

"Ya saya harap La Nyalla bisa membuktikan ucapannya. Kalau filosofinya orang Madura itu, lebih baik putih tulang ketimbang putih mata. Yang artinya lebih baik mati ketimbang menanggung malu," ucapnya.

Pernyataan La Nyalla, kata Khairul Kalam, bagi pihaknya sangat pedas didengar di telinga orang Madura.

"Secara umum orang Madura pasti ingin menunggu bukti terhadap pernyataan tokoh nasional La Nyalla Mattalitti. Kami masyarakat Madura siap semua menjadi saksi menunggu eksekusinya La Nyalla yang ingin potong leher," tantang Khairul Kalam.

"Kami menunggu pernyataan La Nyalla untuk segera dibuktikan baik setelah pelantikan atau sebelum pelantikan pun kami siap menjadi saksi sejarah dia akan potong leher," tegas Khairul Kalam.

Khairul Kalam mengaku, yakin atas kemenangan Prabowo-Sandiaga berdasarkan data karena sudah saling berkoordinasi dengan tim Pemenangan di tingkat kabupaten khusunya di Pulau Madura.

"Kalau untuk pamekasan sendiri perolehan suara dari Prabowo-Sandiaga setelah kami rekap berdasarkan hasil secara real count berdasarkan formulir C1 yang diperoleh dari relawan yang disebar di setiap TPS khususnya di Pamekasan, pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebanyak 80,3 persen," ucapnya.

Pernyataan Janji La Nyalla

Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti berbicara blak-blakan soal kemenangan Prabowo di Pulau Madura saat Pilpres 2014 lalu.

Selain itu, La Nyalla juga siap menggorok lehernya jika Prabowo Subianto bisa menang lagi di Madura pada Pilpres 2019 ini.

La Nyalla menyebut kemenangan Prabowo di Madura pada Pilpres 2014 disebabkan oleh isu Jokowi sebagai PKI.

Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Timur periode 2017-2022 itu pun telah membantah dan membenarkan kalau dirinya yang membuat isu tidak benar tersebut.

Hal itu disampaikan La Nyalla usai bertemu dengan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

"Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," kata La Nyalla.***