JAKARTA - Niat senator asal Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk mewujudkan DPD yang kuat dan bermartabat harus juga mendapat dukungan dari masyarakat dan semua stakeholder terkait di daerah.

"Tidak cukup dari para senator saja, tetapi cita-cita ini juga harus didukung semua stakeholder, termasuk masyarakat di daerah pemilihan para senator," ungkap La Nyalla kepada awak media di Jakarta, Senin (24/6/2019).

Ditambahkan La Nyalla, para senator harus tetap aktif menyapa dan menjalin komunikasi dengan masyarakat di daerah. Bukan untuk kampanye lagi, tetapi untuk memberikan edukasi dan pemahaman dari segala sisi tentang peran dan fungsi DPD yang sudah diatur konstitusi dan paraturan perundangan yang ada kepada masyarakat di daerah.

“Termasuk juga harus dijelaskan bahwa masih ada beberapa kelemahan yang harus diperjuangkan dalam sistem tata negara kita. Sehingga DPD mungkin dirasa oleh masyarakat masih kurang optimal dalam memperjuangkan kepentingan daerah,” urai senator peraih 2,2 juta suara pemilih di Jatim ini.

Sehingga, harap La Nyalla, masyarakat dan seluruh stakeholder di daerah dapat melangkah seirama dengan para senator dalam upaya meningkatkan peran DPD RI. “Saya selalu yakin, selama kita punya niat baik dan didukung oleh semua stakeholder di daerah, insya Allah bisa kita wujudkan DPD yang kuat,” ujar ketua umum KADIN Jawa Timur ini.

La Nyalla memang dikenal sebagai sosok yang total dalam memimpin organisasi. Saat dipercaya menjadi Ketua Badan Timnas Sepakbola Indonesia, La Nyalla berhasil memperbaiki FIFA ranking Indonesia dalam 3 tahun, dari ranking 172 menjadi 156. Ia pula yang mengantarkan Evan Dimas dkk membawa pulang Trophy Juara AFF U-19 tahun 2013. Juga medali Perak di Sea Games Myanmar 2014.

Begitu juga saat memimpin KADIN Jatim, dalam dua periode, ketua Pemuda Pancasila Jatim ini menorehkan dua legacy. Yakni dengan menjadikan KADIN Jatim sebagai satu-satunya KADIN provinsi yang memiliki KADIN Institute untuk mencetak wirausahawan baru dan memiliki kantor perwakilan dagang di 25 provinsi di Indonesia. Sehingga Pemprov Jatim mencatat terjadi kenaikan volume perdagangan antara pulau sekitar Rp. 600 milyar setahun.***