JAKARTA - Anggota DPR, Fadil Zon menyoroti pelaksanaan Program Kartu Prakerja yang dinilai tidak jelas. Hal itu disampaikan melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Minggu, 18 Juli 2021.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan akan menambah anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp10 triliun.

Awalnya, Pemerintah menganggarkan Rp20 triliun untuk program Kartu Prakerja dengan jangkauan 5,6 juta peserta. Akan tetapi, anggaran Program Kartu Prakerja setelah ditambahkan bisa menambah 2,8 juta peserta lagi.

Penambahan anggaran ini dilakukan, karena hasil survei menunjukkan Program Kartu Prakerja terbukti cukup membantu para pencari kerja atau karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menanggapi langkah Pemerintah tersebut, Fadli Zon pun memberikan kritikan terhadap Program Kartu Prakerja. Politikus Gerindra itu menilai bahwa Kartu Prakerja merupakan program yang tidak jelas dan hanya membuang-buang uang. "Ini Program Kartu Prakerja Tak Jelas, buang-buang uang untuk pelatihan padahal bisa gratis," ujar Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon.

Dia pun menilai pemberian dana Kartu Prakerja bisa langsung diberikan kepada mereka yang terkena PHK. "Sebaiknya uang kartu prakerja langsung diberikan pada mereka yang terkena PHK," kata Fadli Zon.

Jika tidak, anggaran Program Kartu Prakerja bisa diberikan untuk insentif tenaga kesehatan atau membayar utang rumah sakit. "Atau kasih insentif nakes dan bayar utang rumah sakit," ujar Fadli Zon.***