PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Komisi VII DPR RI batal melakukan rapat di Kantor Gubernur Riau, Senin (1/4/2019) siang. Awalnya, kedua pihak tersebut diagendakan menggelar rapat di ruang melati Kantor Gubri, dalam masa persidangan IV Tahun 2018-2019.

''Rapat batal kita lakukan di ruangan ini, karena permasalahan ada di Dumai. Maka, lebih baik kita langsung ke lapangan,'' kata Plt Asisten II Gubernur Riau, Indra di Pekanbaru, Senin siang.

Di tempat yang sama, Ketua Rombongan Tim Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir mengatakan, bahwa maksud tujuan kunjungan Komisi VII DPR RI ke Riau, yakni untuk meninjau Pertamina, Regulasi dan terkait Lingkungan Hidup.

Hal ini, kata Nasir, sesuai dengan fungsi pengawasan dan fungsi penganggaran dari Komisi VII DPR RI.

Komisi VII ini, sambung Nasir, ingin melihat kondisi stok BBM, lingkungan hidup dan bagaimana regulasinya.

''Kita ingin melihat langsung ke lapangan, apakah regulasi Undang-undang berjalan dengan baik atau tidak,'' ungkapnya.

Untuk masalah Karhutla, imbuh Nasir, Pemprov Riau harus memberikan perhatian serius dan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pembakar laha.

''Kalau ada orang atau perusahaan terlibat pembakaran, ya harus diproses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Hukum harus ditegakkan, dengan memberikan sangsi tegas,'' tegas Nasir.

Menurut dia, tugas menjaga lingkungan hidup secara nyata juga tugas dari Kementerian Lingkungan Hidup (LHK).

''Kan menteri LHK sudah turun dan kita berharap agar segera dilaksanakan regulasinya dilapangan. Dan lingkungan uang rusak agar segera dibenahi,'' ungkapnya.

Sebelum turun ke lapangan, tim DPR RI terlebih dahulu memberikan bantuan bea siswa kepada beberapa mahasiswa yang berprestasi.

''Ini merupakan program Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dibawah pembinaan Komisi VII DPRD RI,'' ungkapnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger. Saat ini pihaknya menyiapkan tiga helikopter milik BPBD yang siap melakukan pendinginan.

Untuk perkembangan Karhutla saat ini, lanjut Edwar Sanger, sudah tidak ada lagi api. Melainkan, saat ini Tim dilapangan sedang melakukan proses pendinginan.

Menurut dia, api yang sudah padam saat ini. Lebih disebabkan, adanya curah hujan yang turun cukup tinggi beberapa hari ini.

Kedepannya, ia berharap hujan terus turun. Sehingga, api yang masih ada di lahan gambut, dapat padam sepenuhnya. ***