AKTOR – senior Emmanuel Ginting Manik yang populer dengan nama El Manik dibesarkan di tengah keluarga non Muslim yang taat. Namun, aktivitasnya di dunia perfilman, kemudian menuntunnya menjadi mualaf (memeluk Islam). Begini kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com yang melansir dari kanal YouTube Bintang Populer, Rabu (6/4/2022), jauh sebelum memutuskan memeluk Islam, El Manik merasa ada sesuatu yang janggal dengan agama yang dianutnya.

Dia merasa tidak 'sreg' dengan ajaran agamanya itu. Imannya pun sempat goyah, tidak lagi rajin beribadah. Pasalnya, ajaran agamanya itu tidak sesuai dengan kata hatinya. Di tengah keraguannya, El Manik mencoba memanjatkan doa kepada Tuhan, meminta kemantapan hati untuk memilih agamanya.

Namun, El Manik justru meminta kepada Tuhan agar tidak dipilihkan agama Islam. Sebab, dia merasa agama Islam terlalu sulit dan dan berat untuk dijalani.

Sambil menangis, El Manik terus memanjatkan doa meminta jawaban kepada Tuhan.

''Saya bingung. Sambil berdoa saya menangis. 'Tolong pilihkan agama yang baik buat saya ya Tuhan. Kalau bisa jangan Islam.' Islam kan berat, lagi enak-enak tidur mesti bangun, shalat. Lima kali lagi shalatnya. Belum lagi puasa. Saya jam 11 sudah gemetar kalau belum makan,'' cerita El Manik.

Selang beberapa waktu, El Manik mendapat tawaran peran dalam sebuah film religi yang membuatnya harus membaca Ayat Kursi. Saking sulitnya, El Manik harus mengambil take sampai 12 kali.

Namun tidak disangka, dia bisa menghapal Ayat Kursi tersebut dengan sangat fasih. Pengalamannya ini membuatnya terkesan dan akhirnya tertarik untuk mendalami agama Islam.

Meski begitu, El Manik tidak langsung memutuskan menjadi mualaf. Bukan tanpa alasan, dia masih merasa ada yang menganjal dalam hatinya. Hingga suatu saat El Manik seolah 'tertampar' melihat salah satu temannya yang Muslim rajin shalat dan puasa.

Temannya itu mengajak El Manik untuk berpuasa. Bukan untuk ibadah, tapi untuk kesehatannya. Pasalnya, El Manik memiliki kolesterol yang sangat tinggi, dan berpuasa bisa mengatasi penyakitnya itu. Tapi El Manik menolaknya. Dia khawatir tubuhnya akan gemetar.

''Saat itu kolesterol saya tinggi. Dia suruh saya puasa. Saya nolak. Mana kuat? Jam 11 saja udah gemetaran,'' ujar El Manik.

Teman El Manik itu kemudian menyarankan untuk mencoba berpuasa Senin-Kamis setiap minggu. El Manik lantas mengikuti saran sang teman demi kesehatannya. Tidak disangka, ternyata dia kuat menjalankan puasa itu.

Mulai dari situlah El Manik makin tertarik dengan ajaran agama Islam. Dia pun terus-menerus memperdalam ilmu agama Islam melalui TV, buku, hingga mendengar ceramah di radio.

Setelah mendapat kemantapan hati dan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala, El Manik pun memutuskan untuk masuk Islam.***