SELATPANJANG - Mengingat bahwa Indonesia terkhusus Kabupaten Kepulauan Meranti dihuni masyarakat dengan beragam kepercayaan, untuk itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC-NU) Kepulauan Meranti, Ramlan mengajak agar setiap lapisan masyarakat untuk bersama sama menjaga kerukunan antar umat beragama.

Ramlan menilai bahwa dengan keberagaman ini tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan gesekan di masyarakat. Oleh karena itu dirinya tetap menyerukan agar setiap masyarakat dapat tetap hidup berdampingan dan tolong-menolong sebagai suatu bangsa.

"Toleransi harus dimaknai sebagai saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan," ujarnya, Senin (19/8/2019).

Ramlan menambahkan bahwa kerukunan dan toleransi menjadi modal penting dalam rangka pembangunan manusia, bangsa dan negara.

"Jika hal ini kita lakukan maka niscaya bahwa bangsa kita akan tetap damai dan proses pembangunan negeri bisa berlangsung dengan baik," ujarnya.

Walaupun dinilai bahwa gesekan tetap bisa saja terjadi, Ramlan berpendapat bahwa tetap ada solusi yang bisa ditawarkan tanpa harus mengorbankan banyak hal termasuk persaudaraan sebagai suatu bangsa.

"Negara kita berazaskan Pancasila, dan bila ini kita pegang teguh niscaya kebebasan sebagai warga negara dan penyelesaian konflik bisa di selesaikan secara musyawarah untuk mufakat," tuturnya.

Ramlan juga menyampaikan sebagai suatu bangsa yang beragam, setiap warga negara berhak untuk memeluk kepercayaannya dan beribadah ditempat peribatannya masing-masing.

Secara rinci Ramlan mencontohkan terkait pembangunan Rumah Ibadah. Dirinya menilai bahwa Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 dan Nomor 8 tahun 2006 harus dijadikan pedoman utama setiap masyarakat pemeluk agama untuk mendirikan rumah ibadah sesuai agamanya masing-masing.

"Apabila toleransi dikedepankan, maka tidak akan ada kejadian penolakan maupun penutupan tempat ibadah. Ini tinggal bagaimana kita saling memahami Antar umat beragama, hidup berdampingan secara damai dan saling mendukung tanpa melewati batas-batas ideologi kita sebagai satu bangsa," pungkasnya.***