PEKANBARU - Sempat viral beberapa hari lalu sejumlah siswa yang harus belajar dihalaman sekolah, hari ini terlihat normal dengan sistem belajar dua shift.

Ketua Komite SD N 01 Syafrial Aliddin mengatakan bahwa suasana belajar mengajar saat ini telah kondusif, dengan mengatur jam pembelajaran dua sift yaitu pagi dan siang.

"Kita menerapkan masuk pagi dan siang untuk kelas1, 5 dan 6 masuk pagi dan kelas 3 dan 4 masuk siang," kata Syafrial di Pekanbaru, Kamis (11/7/2019).

Syafrial mengklaim bahwa berita terkait kurangnya ruang kelas yang membuat anak belajar diluar memang begitu adanya.

"Itu memang benar, disini hanya tersedia 6 ruang kelas, kalau tidak percaya silahkan dilihat karena di SD N 01 tidak memiliki perpustakaan, UKS, dan untuk ruang guru hanya ada dibawah tangga, sedangkan murid membutuhkan 10 kelas," tambahnya.

Dituturkan bahw ia telah mengajukan penambahan ruang kelas, namun tidak ada tindakan lanjut dari dinas pendidikan. 

Sebelumnya, puluhan siswa SD N 01 di jalan Ahmad Yani, Kota Pekanbaru, Riau. Pada tahun ajaran baru terpaksa belajar dihalaman sekolah karena kekurangan kelas. 

Mereka belajar dengan beralaskan tikar dihalaman tanpa menggunakan papan tulis.

Dikatakan bahwa siswa yang belajar dihalaman merupakan siswa kelas II yang menunggu giliran kelas yang dipakai oleh siswa kelas I.

Hal ini pun berlangsung sejak awal masuk tahun ajaran baru dimana siswa diarahkan untuk belajar di halaman dan mushola sekolah. 

Tepat hari ini, Syafrial menuturkan telah memberlakukan sistem dengan pembagian waktu yaitu pagi dan siang.

Hal ini pun dikhawatirkan tidak memungkinkannya pemberlakuan sistem full day mengingat ruang kelas yang terbatas dan jumlah siswa yang dimiliki. ***