SELATPANJANG - Kementerian Perindustrian RI berencana membangun sentra industri sagu di Sungaitohor, Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau. Pembangunan itu ditargetkan tahun 2018 dan ditaksir menelan anggaran sebesar lebih kurang Rp25 miliar.

Hal itu diungkapkan KadisperindagkopUKM Kepulauan Meranti Azza Faroni melalui Kabid Perindustrian Rudi, Rabu (18/10/2017).

Kata Rudi, konsep sentra industri sagu nantinya terpadu. Di sana disiapkan lahan untuk sagu basah diolah menjadi sagu kering. Di sana juga dibangun gedung-gedung pengolahan turunan dari sagu seperti mie sagu, tepung hunkwe, gula sagu cair, dan lain-lain.

"Kalau ini terwujud, bisa meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat setempat," ujar Rudi.

Ditambahkan Rudi, berdasarkan data mereka, di Sungai Tohor ada sekitar 14 kilang sagu semi modern. Kilang sagu itu hanya mengolah sagu sampai menjadi sagu basah.

Sagu basah itu biasanya dipasarkan sampai ke Malaysia. Harga jual pun terbilang sangat rendah yaitu sekitar Rp1.500,- hingga Rp1.800,- perkilogram. "Di sentra industri, sagu basah diolah jadi sagu kering. Kemudian dijadikan produk hilir, tentu nilai jual akan lebih meningkat," kata Rudi.

Nantinya bahan dasar berupa sagu basah dibeli dari kilang sagu tradisional (semi modern) milik masyarakat setempat.

Saat ini, Kementerian Perindustrian sudah melakukan pola penyusunan IKM sagu ini. Sekarang masuk tahap pembuatan DED (anggaran perubahan 2017). Tim dari Kementerian Perindustrian juga meninjau langsung lokasi pembangunan sentra sagu. Pembangunannya ditargetkan pada tahun 2018. "Target pembangunannya bertahap," ujar Rudi.

Selain itu, dalam pemasaran nantinya, DisperindagkopUKM Kepulauan Meranti berharap provinsi dan pusat tidak lepas tangan begitu saja. Harus ada budget sharing antara kabupaten, provinsi. "Masalah sharing ini sudah di komunikasikan. Kita juga sudah siapkan rumah kemasan, tempat kemasan (packing) sampai siap jual. Namun untuk pemasaran kita harap ada campur tangan provinsi dan pusat," katanya. ***