JAKARTA -- Pendiri Front Persaudaraan Islam (FPI baru) Munarman, mengatakan, kerumunan massa saat kunjungan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2021), seharusnya juga diusut dan dijerat dengan pasal 160 KUHP.

Pasal penghasutan tersebut telah digunakan polisi menjerat Habib Rizieq Shihab, karena menimbulkan kerumunan di Petamburan. 

Dikutip dari Tempo.co, ditegaskan Munarman, indikasi penghasutannya adalah karena dalam peristiwa tersebut Jokowi membagi-bagikan bingkisan kepada warga yang berkerumun. 

''Jangan lupa ada pemberian hadiah dalam kegiatan tersebut yang merupakan unsur penghasutan untuk massa hadir dalam kerumunan yang adalah pelanggaran prokes,'' ujar Munarman saat dihubungi Tempo, Rabu (24/2/2021). 

Namun, lanjut Munarman, pihaknya tak bisa melakukan laporan ke polisi terkait dugaan pelanggaran prokes tersebut. Sebab, kerumunan tersebut masuk dalam delik umum, bukan aduan. 

Jadi, pengusutan kerumunan itu harus menunggu inisiatif aparat kepolisian. 

''Silakan aparat penegak hukum saatnya berlaku sama dengan apa yang terjadi pada HRS (Habib Rizieq Shihab), monggo. Rakyat Indonesia menunggu keadilan tersebut,'' ujar Munarman

Dalam video 30 detik yang viral, nampak Presiden Jokowi ada dalam mobil di tengah kerumunan warga. Saat masyarakat mengerubungi mobil berkelir hitam itu, Jokowi yang terlihat mengenakan masker hitam menjulurkan badannya lewat sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada massa.

Presiden yang mengenakan kemeja putih itu bahkan sempat melemparkan bungkusan ke arah kerumunan masyarakat

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kejadian ini terjadi di Maumere, NTT.

''Itu di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,'' ujar Bey saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/2/2021).

Saat dalam perjalanan, kata Bey, masyarakat sudah menunggu Presiden di pinggir jalan. ''Saat rombongan melambat, masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti,'' ujar Bey.

Menurut Bey, hal tersebut merupakan bentuk spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

''Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,'' tuturnya.

Dalam video itu, Jokowi yang mengenakan masker hitam, tampak menunjuk-nunjuk hidung mengingatkan kerumunan warga untuk memakai masker.***