JAKARTA - Penolakan dari akar rumput partai akan semakin menguat jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Para kader Golkar, PPP, dan PAN akan ramai menolak dan justru mengarahkan dukungan kepada Anies Baswedan atau capres lain.

Begitu analisa pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga melalui keterangan resminya yang diterima redaksi GoNews.co, Jumat (25/11/2022) di Jakarta. "KIB nantinya bisa saja seperti kapal induk. Terlihat besar, tapi penumpangnya sudah banyak yang angkat kaki,” ucap Jamiluddin.

Akibatnya, kata Jamiluddin, KIB hanya tampak besar dan megah untuk mengusung capres. Hanya saja capres yang diusungnya berpeluang besar tidak dipilih kadernya.

"Sebelum hal itu terjadi, selayaknya KIB mengurungkan niatnya mengusung Ganjar. Sebab penolakan terhadap Ganjar di internal KIB, khususnya di grassrootnya begitu besar," ujarnya.

Untuk itu, Jamiluddin menyarankan agar KIB mengusung calon dari internal partai. Sebab dengan begitu akar rumput bisa bersatu dan KIB tetap solid menghadapi Pilpres 2024. "Lebih baik KIB mengusung kader dari tiga partai koalisinya. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keutuhan KIB," pungkasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono mengatakan terdapat 14 pengurus wilayah PPP yang mengusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari PPP untuk Pemilu 2024. "Jadi ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP bahwa untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar, itu permintaan wilayah," kata Mardiono di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Mardiono mengatakan usulan-usulan nama capres masih dalam proses. Jika DPP menyetujui usulan nama capres tersebut, maka DPP PPP akan membawanya untuk dibahas bersama partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, dia belum bisa memastikan sampai kapan proses pembahasan capres akan dilakukan. Mardiono mengatakan PPP berhati-hati dalam memilih capres yang bakal diusung.

"Saya belum bisa pastikan, berproses di partai politik (parpol), dan kami harus berhati-hati, dan harus mencermati dinamika yang berkembang di tengah masyarakat kita karena sekali lagi ini adalah untuk membangun bangsa dan negara," kata dia.

Menurut Mardiono, partai politik bertanggung jawab untuk melahirkan tokoh pemimpin bangsa yang mumpuni. Dia mengatakan sejumlah tokoh pemimpin yang mumpuni nantinya akan ditawarkan KIB kepada masyarakat untuk dipilih dalam Pemilu.***