BERAU - Polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap FS (25), wanita muda yang jasadnya ditemukan dalam kandang buaya di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).

Dikutip dari detik.com, Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo mengatakan, pelakunya berinisial SA (34). SA membunuh wanita berparas cantik itu dengan cara menjerat lehernya menggunakan tali.

''Dijerat lehernya pakai tali,'' ujar AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo, Selasa (27/10/2020).

Edy menuturkan, SA awalnya mem-booking FS dan mereka kemudian berkaraoke bersama. Setelah itu, keduanya pergi menaiki mobil. Di tengah jalan, SA membeli tali dan lakban.

''Setelah karaoke itu, dia mau ke tempat yang kedua, mau hubungan badan lagi ke tempat kedua ini, saat di jalan dia berhenti beli tali sama beli lakban. Baru ke lokasi, dia ke lokasi berhubungan badan lagi di mobil. Setelah hubungan badan inilah dijerat lehernya pakai tali,'' ucapnya.

SA mengaku menghabisi FS karena diancam kelakuannya dibongkar kepada istrinya jika tidak memberikan sejumlah uang kepada korban. SA belum membeberkan besaran uang yang disebutnya diminta FS itu.

''Si laki-laki ini takut terancam. Menurut keterangan tersangka dia (FS) mengancam akan membeberkan ke keluarganya kalau dia tidak memberikan sesuatu, uang lah gitu,'' ucapnya.

Setelah tewas, jasad korban lalu dibuang ke sungai yang menjadi kandang atau habitat buaya. SA bermaksud menghapuskan jejak.

''Alasannya kan supaya dia (jasad korban) nggak ketemu, kalau nggak tenggelam, akan dimakan buaya. Tapi tidak ada kejahatan yang sempurna. Dia mau dibuang ke situ ternyata nyangkut di ranting, nggak sampai ke sungai,'' tuturnya.

Terancam Hukuman Mati

Jasad FS ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan mulut terlakban pada Rabu (21/10/2020), sekitar pukul 16.00 Wita. Polisi yang menyelidiki kasus ini lalu menangkap SA di wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Ahad (25/10).

SA telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. ''(Pasal) 340 (KUHP), (Pasal) 338 (KUHP), ancaman hukuman mati. Pembunuhan berencana,'' ujarnya.***