BANGKINANG - Penyebab Kapal Wisata Banawa Nusantara 59, yang tenggelam di Danau PLTA Koto Panjang, Kampar, diduga karena kapal membelok terlalu patah.

Peristiwa yang menewaskan seorang pegiat wisata itu, terjadi pada hari Sabtu (19/12/2020) sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapal hibah dari Dishub Provinsi Riau kepada Dinas Pariwisata Kampar itu, awalnya bergerak kurang lebih 1 kilometer dari Pulau Puti.

"Menurut saksi yang bernama Kasmi, yang ikut dikapal, kejadian bermula pada saat kapal berbelok ke kanan terlalu patah, lalu oleng ke kanan. Saat itulah kapal langsung tumbang ditengah danau," terang Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Sabtu malam.

Selanjutnya kata Sunarto, kapal itu membawa sebanyak lebih kurang 40 penumpang, jumlahnya tidak dapat dipastikan, karena tidak ada manivest.

Diberitakan sebelumnya, kejadian nahas menimpa wisatawan yang menumpangi Kapal KM Banawa Nusantara 58 di objek wisata Tepian Mahligai, Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Kapal wisata yang mengangkut sekitar 40 penumpang ini terbalik dan memakan satu korban jiwa, sekira pukul 16.00 WIB, Sabtu (19/12/2020) sore.

"Kapal ini sedang perjalanan keliling Seputaran Danau PLTA Koto Panjang. Di tengah perjalanan menuju kembali ke dermaga kapal diduga mengalami kendala saat berbelok terlalu patah dan oleng ke kanan dan sehingga kapal langsung terbalik," kata Plt Kepala BPBD Kampar, Afrudin Amga, Sabtu malam.

Dari peristiwa ini, satu penumpang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan dievakuasi ke RSUD Bangkinang. Sedangkan penumpang yang lainnya selamat dari insiden tersebut.

"Identitas korban meninggal atas nama Salman Alfarizi, usia 38 tahun. Almarhum ini merupakan anggota ASPPI RIAU," jelasnya. ***