PEKANBARU – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Sumatra Global Energy (SGE) selaku Operator baru Wilayah Kerja Selat Panjang sejak tahun 2019 telah berhasil mereaktivasi kembali sumur-sumur di Wilayah Kerja Selat Panjang sehingga wilayah kerja tersebut dapat berproduksi kembali.

General Manager PT SGE, Muhammad Fattah, menyampaikan bahwa PT SGE telah melakukan reaktivasi 2 sumur yaitu BA-7 dan BA-8 di Lapangan Bakau dari target 3 sumur dengan produksi sekitar +/- 330 barel minyak per hari yang ditampung dalam Oil Barge dimana pada hari ini akan dilakukan pelepasan Oil Barge dari Lapangan Bakau ke Pertamina Sei Pakning sebagai bagian dari proses Lifting Perdana di WK Selat Panjang. "Setelah 2 sumur tersebut, SGE berencana mereaktivasi sumur berikutnya yaitu BA-9 sehingga diharapkan produksi bisa mencapai sekitar 500 BOPD dan kegiatan seismik di tahun 2023" ungkap Fattah.

Manajemen KKKS SGE juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan bantuan Pemerintah Daerah baik Dinas ESDM Riau, Bupati Siak, Camat Sungai Apit, KSOP, Kepolisian dan SKK Migas sehingga bisa memproduksikan kembali minyak dari Wilayah Kerja Selat Panjang. Towing Oil Barge dari Lapangan Bakau dilakukan pada tanggal 05 Desember 2022 jam 18.30 dengan cargo sekitar +/- 5.700 barel minyak menuju Pertamina Sei Pakning dengan lama perjalanan sekitar 9-12 jam. "Alhamdulillah oil barge sudah sampai di Pertamina Sei Pakning pada tanggal 06 Desember 2022 dan diharapkan proses transfer minyak selesai pada hari ini tanggal 07 Desember 2022" lanjut Fattah.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan yang baik dari Pemerintah Daerah, KSOP dan Kepolisian sehingga prosesnya berjalan aman dan lancar. "Mari kita doakan bersama-sama agar proses lifting perdana KKKS SGE bisa berjalan aman dan lancar sampai ke Pertamina Sei Pakning sehingga dengan adanya lifting ini bisa menambah produksi Nasional dan mendukung target produksi tahun 2030 sebesar 1 juta barel per hari sesuai amanat Bapak Presiden"ungkap Rikky. "Perwakilan Sumbagut sebagai garda terdepan SKK Migas selalu memberikan dukungan kepada KKKS dalam melaksanakan eksplorasi dan produksi Migas,'' lanjutnya.

Kepala Dinas ESDM Riau, Ibu Evarefita mengapresiasi adanya kegiatan lifting perdana di WK Selat Panjang dikarenakan produksi Migas di Provinsi Riau akan meningkat yang berimbas kepada peningkatan Pendapatan Daerah melalui Dana Bagi Hasil. Dinas ESDM Riau juga mengapresiasi kerja sama atau sinergi yang baik dengan SKK Migas dan KKKS di Provinsi Riau dikarenakan setiap kegiatan selalu diinformasikan dan adanya permasalahan pun diselesaikan secara bersama-sama.

Dalam kesempatan tersebut, BOD PT SGE menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan produksi Migas dalam mencapai target Pemerintah dimana SGE optimis dapat berproduksi sekitar 5.000 bopd di tahun-tahun mendatang. Kegiatan towing oil barge disaksikan langsung Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Dinas ESDM Riau dan Manajemen KKKS PT SGE.

Wilayah Kerja Selat Panjang sebelumnya berhenti beroperasi di tahun 2017 dikarenakan operator sebelumnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan. Wilayah Kerja ini memiliki 3 lapangan aktif yaitu Lapangan Bakau, Lapangan Selat Panjang dan Lapangan Rawa Minyak. ***