PEKANBARU -- Aksi keji, biadab dan bejat dilakukan 4 pria terhadap ibu muda berinisial Z (19) di Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul), Riau, pada September lalu. Dari 4 pelaku, baru satu yang berhasil ditangkap polisi, sedangkan 3 lagi masih berkeliaran.

Para pelaku tidak hanya merudapaksa (memerkosa) korban, namum juga mencekoki narkoba ke mulut korban dan mengencinginya. Lebih biadab lagi, pelaku membanting bayi korban yang berusia tiga bulan hingga tewas.

Keempat pelaku dikenal korban karena merupakan teman suaminya.

Dikutip dari Sindonews.com, mulanya awalnya korban diperkosa Andika, di rumahnya di daerah Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rohul, Riau. Andika juga membanting putri korban yang berusia 3 bulan hingga menyebabkannya meninggal dunia.

Kuasa hukum korban, Pirnando Hutagalung mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan kliennya, pemerkosaan kedua terjadi saat korban hendak ke pasar.

''Kejadian kedua ini setelah beberapa hari korban diperkosa Andika, masih di September. Saat itu korban keluar rumah dengan sepeda motor. Saat di perjalanan, korban dihadang tiga orang,'' kata Pirnando kepada MPI Ahad (5/12/2021).

Dua pelaku, Mal dan AT memaksa korban turun dari motor. Kemudian korban disekap dan dibawa dengan menggunakan sepeda motor pelaku. Sementara satu pelaku yang tidak diketahui identitasnya membawa sepeda motor korban.

AT dan Mal membawa korban ke tengah perkebunan kelapa sawit. Di sana korban diperkosa secara bergiliran. Ibu muda berusia 19 tahun ini juga dicekoki dua pelaku dengan narkoba jenis sabu.

Tidak sampai di situ, kedua pelaku bejat itu juga tega mengencingi korban. Setelah itu korban ditinggal di kebun sawit. ''Dua pelaku ini sudah berkeluarga memiliki cucu dan sudah dianggap saudara oleh korban,'' ucap Pirnando.

Beberapa hari kemudian, Z diperkosa pula oleh IJ. Saat itu korban yang sedang berada di rumah didatangi IJ. Dengan ancaman senjata tajam, dia memerkosa ibu dua anak ini. Korban dibawa pelaku ke kantor OKP yang masih berdekatan dengan rumah korban.

Aksi bejat dan biadab terhadap istrinya akhirnya diketahui oleh suami korban. Bermula ketika pelaku Andika masuk ke rumah korban dan mencoba memerkosa Z kembali.

''Namun saat itu suaminya pulang. Mengetahui suaminya di rumah, pelaku kabur. Suami korban pun mendesak Z untuk bercerita apa yang terjadi. Korban pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi,'' katanya.

''Suami korban jarang di rumah karena mencari nafkah. Kerjanya serabutan dan malam baru pulang,'' imbuhnya.

Sementara dalam kasus perkosaan ini, polisi baru menangkap satu orang pelaku, yakni Andika. ''Kita sayangkan, pelaku lainnya masih bebas berkeliaran. Kita minta polisi serius menangani kasus ini,'' harap Pirnando. ***