PEKANBARU – Anggota Fraksi Golkar DPRD Pekanbaru, Ida Yulita Susanti, angkat bicara terkait pembatalan pembangunan yang bersumber dari Millennium Challenge Corporation (MCC) di Kota Pekanbaru.

Dikatakan Ida, dirinya memaklumi kenapa MCC menolak untuk menghibahkan dana guna pembangunan jalan lingkar di Kawasan Industri Tenayan (KIT), sebab pembangunan disana mengalami 'stuck'.

GoRiau Ida saat meninjau lokasi sengk
Ida saat meninjau lokasi sengketa lahan di sekitar KIT.
"Sampai saat ini proyek yang sedang digagas Pemko saja, jalan lingkar 70 itu juga tidak tuntas meskipun sudah tiga kali perpanjangan MOU multiyears dengan DPRD Pekanbaru," ujar Ida, Rabu (25/5/2022) kepada GoRiau.com.

Baca juga:  Kesal Dana MCC Batal, DPRD Riau Bakal Panggil Bappeda Riau

Baca juga:  Gubri Dijadwalkan Terima Kunjungan MCC Amerika Serikat dan Bappenas, Ini Agendanya

Artinya, lanjut Ida, sudah sembilan tahun proyek tersebut juga tidak tuntas karena tidak mampunya Pemko Pekanbaru dalam mengatasi persoalan legalitas tanah dengan masyarakat disana.

"Kepemilikan lahan di kawasan KIT yang dikelola oleh BUMD Pekanbaru, Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) itu juga tidak kunjung selesai. Dari 266 ha yang ada, hanya 20 ha yang bersertifikat, di luar itu masih menjadi sengketa," tambahnya.

Baca juga:  Hibah MCC Tetap Lanjut, Gubernur Riau Usul Proyek Baru

Jika dilihat dari sisi bisnis, KIT juga sampai hari ini belum mendapatkan investor, yang ada hanya PLTU dan PLTG saja, itupun karena merupakan program dari pemerintah pusat.

Akibat legalitas tanah yang tak jelas ini, maka pembangunan di daerah tersebut agak terkendala, sehingga dia menduga inilah alasan kenapa MCC membatalkan dana hibah tersebut. Dan semua ini tentunya di luar kewenangan Gubernur Riau.

"Kita juga sayangkan pernyataan Pak Syamsurizal yang seolah-olah menyalahkan Gubernur. Seharusnya kita bisa melihat suatu persoalan secara utuh," tutupnya. ***