YOGYAKARTA - Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembagan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyusun modul pelatihan calon transmigran mendukung ketahanan pangan.

Modul yang disusun selama tiga bulan tersebut disampaikan hasilnya pada rapat di Yogyakarta, Senin (6/9/2032).

Sesdirjen PPKTrans Sigit Mustofa Nurudin hadir bersama Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Anto Pribadi, Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi Heriyanto, Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi Bambang Widiatmiko.

GoRiau PPKTrans bekerjasama dengan Un
PPKTrans bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyusun modul pelatihan calon transmigran mendukung ketahanan pangan. (Foto: Istimewa)
Hadir juga perwakilan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dari Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT) Jakarta, BBPPMDDTT Yogyakarta serta BPPMDDTT Banjarmasin yang nantinya akan melatih calon transmigran, berdiskusi dengan Tim dari Fakultas Geografi UGM yang dipimpin oleh Prof Suratman.

Suratman mengatakan, pekerjaan modul sudah dapat dipakai untuk pelatihan, mungkin nanti tetap akan ada kekurangan tapi akan di sempurnakan dan dievaluasi perkembangannya.

"Kami ingin mengajak kepada hadirin semua bahwa yang memimpin kemajuan peradaban adalah ilmu pengetahuan, ide gagasan untuk melakukan kegiatan dengan pendekatan scientific adalah awal kebangkitan transmigrasi," kata Suratman.

Modul yang akan dilaksanakan nantinya dialokasikan selama tujuh hari waktu pembelajaran dengan total sesi sebanyak 28. Modul ini berisi tentang bekal awal keterampilan calon transmigran untuk mendukung ketahanan pangan meliputi pembahasan antara lain Pendahuluan, Adaptasi dan Mitigasi Lingkungan Ekosistem Gambut.

Kemudian Pengelolaan Teknologi Mekanisasi Pertanian pada Kawasan Lahan Gambut, Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pertanian dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penguatan Kelembagaan dalam Program Ketahanan Pangan Nasional, Adaptasi Sosial Ekonomi, dan Penutup.

Penyusunan modul juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman peserta atau calon transmigran terkait dengan materi yang terdapat pada tiap bab yang ada pada modul. Modul ini juga di lengkapi dengan tabel rekomendasi agar lebih baik lagi jika dilakukan modul pengembangan selanjutnya.

"Pengajar atau pelatih calon transmigran diharapkan bisa mampu mentransfer ilmunya untuk calon transmigran agar bisa beradaptasi di lingkungan baru serta di era digital," kata Suratman.

GoRiau PPKTrans bekerjasama dengan Un
PPKTrans bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyusun modul pelatihan calon transmigran mendukung ketahanan pangan. (Foto: Istimewa)

Suratman melanjutkan, hal yang juga penting untuk mendukung keberhasilan transmigran dalam pengembangan ekonomi antara lain terkait dengan kelembagaan petani dan adaptasi sosial ekonomi.

Fungsi Bumdes sebagai salah satu kelembagaan ekonomi di perdesaan dan kawasan transmigrasi diulas juga dalam modul ini. "Interaksi antara calon transmigran daerah asal dan daerah setempat di lokasi permukiman transmigrasi juga dibahas dalam modul ini," kata Suratman.

Diharapkan proses inklusivitas semua pihak dan sinergi akan teruwujud untuk kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi.***