PANGKALAN KERINCI – Kawanan gajah liar merusak lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

"Laporan yang saya terima dari masyarakat, sudah sebulan lebih gajah liar ini masuk ke kebun mereka," terang Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pelalawan, Faizal SE M.Si, usai menerima aduan masyarakat, Selasa (28/6/2022).

Dampak masuknya gajah liar ke kebun masyarakat, telah menyebabkan tanam sawit milik warga rusak. Ia juga menyebutkan, gangguan gajah liar yang terjadi di Desa Rantau Baru telah terjadi sejak bulan lalu.

"Setiap malam warga harus ronda, berjaga-jaga di kebun sawit milik masing-masing. Tak pulang ke rumah," ungkapnya.

Faizal menyebutkan, keterangan dari masyarakat Desa Rantau Baru, keberadaan gajah liar yang berjumlah 3 ekor, semamin dekat dengan pemukiman warga.

"Jarak keberadaan kawanan gajah liar itu sekarang sekitar 500 meter ke kampung, terbatas oleh Sungai Bobokoh," jelasnya.

Guna menghindari konflik antara masyarakat dengan gajah liar, ia berharap Balai Besar Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Provinsi Riau melakukan penanganan secepatnya.

"Kami berharap BBKSDA segera mengatasi gangguan gajah liar yang terjadi selama ini di Rantau Baru, sehingga potensi konflik antara satwa gajah dan masyarakat dapat dihindari," tutur Faizal.

Menurutnya, keberadaan gajah liar sudah sangat meresahkan masyarakat. Apalagi kalau kawanan gajah liar tersebut masuk kampung.

"Jangan sampai kebun masyarakat habis, jadi BBKSDA segera melakukan penanganan," pungkas Ketua DPD PAN Pelalawan ini, kepada GoRiau.com.***.***