PANGKALANKERINCI – Tim gabungan melakukan mitigasi konflik manusia dan gajah sumatera di Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Tim gabungan terdiri dari petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Yayasan TNTN, perangkat Desa Bukit Kesuma dan masyarakat.

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, tim turun ke lapangan pada 15 hingga 16 Agustus 2022 kemarin.

Tim turun untuk melakukan pengecekan jejak gajah terakhir ditemukan, yaitu di perbatasan areal HTI PT. Arara Abadi, namun saat itu tidak menemukan keberadaan gajah tersebut.

"Malam harinya, tim mendapat laporan gajah kembali masuk ke areal perkebunan masyarakat. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan turun melakukan pengecekan," ungkapnya.

Tim menemukan satu ekor gajah jantan sedang berjalan mengarah ke HTI PT. Arara Abadi.

"Dikarenakan jalur yang ditempuh cukup sulit, maka tim dan warga memutuskan melakukan penggiringan pada esok harinya," katanya.

Lanjut Andri Hansen, keesokan harinya tim dan warga kembali melakukan pengecekan jejak gajah terakhir di seberang Sungai Pamai.

"Gajah ditemukan di sekitar areal greenbelt PT. Arara Abadi yang berjarak sekitar 1 Km dengan kebun masyarakat," jelas dia.

Tim mengedukasi warga terkait habitat gajah dan upaya penanganan konflik serta berupaya melakukan penggiringan satwa ke arah hutan TNTN. Namun gajah selalu berputar-putar di sekitar areal tersebut."Tim terus berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga agar situasi di lapangan tetap kondusif dan permasalahan ini cepat teratasi," tandas Andri Hansen, Kamis (18/8/2022).***