PEKANBARU – Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Provinsi Riau melakukan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah Tahun 2022. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Serindit Aula Gubernuran ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, Jumat (22/4/2022).

Kepala Kantor Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Ismed Saputra mengatakan tujuan utama Rakorda Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah tahun ini adalah untuk menguatkan komitmen bersama dalam meningkatkan sinergi mewujudkan kinerja pengelolaan Anggaran Belanja Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan akserelasi kinerja dan kualitas belanja pusat dan daerah di tahun 2022.

GoRiau Kakanwil DJPb Riau, Ismed Sapu
Kakanwil DJPb Riau, Ismed Saputra.
"Sesuai tema, Rakorda ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan fiskal regional di Riau," kata Ismed.

Ia merincikan bahwa sisi fiskal di Riau pada tahun 2022 ini menunjukkan kinerja positif. Yang mana, pada fiskal nasional atau APBN, total pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan sampai dengan 31 Maret 2022 telah mencapai Rp7,6 triliun, meningkat 64 persem dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Pada sisi belanja, realisasi belanja pemerintah pusat melalui instansi vertical di Riau mencapai Rp5,7T, sehingga sampai dengan Maret 2022 telah menghasilkan surplus regional sebesar Rp1,8 triliun," jelas Ismed.

GoRiau Wagubri Edy Natar Nasution.
Wagubri Edy Natar Nasution.
Masih di tempat yang sama, Wagubri memberikan apresiasi kepada seluruh pihak karena perekonomian Riau menjadi salah satu perekonomian regional yang pulih lebih cepat dari dampak pandemi Covid-19 dibanding daerah lain di Indonesia.

"Dari awal triwulan I 2021, ekonomi Riau sudah menunjukkan pertumbuhan positif dan berlanjut sampai triwulan IV 2021 dengan pertumbuhan 3,81% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan dan kinerja positif juga dipercaya akan terjadi pada tahun 2022 ini," jelasnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, capaian makro ekonomi lainnya juga mengalami kinerja yang baik. Inflasi tahun kalender 2022 sampai bulan Maret sebesar 1,87%. Indeks Pembangunan Manusia Riau juga meningkat menjadi 72,94; Tingkat Kemiskinan pada level 7,12%, tingkat pengangguran turun pada level 4.42%, Nilai Tukar Petani pada angka 159,11 dan capaian level ketimpangan kesejahteraan turun di angka 0.326.

"Peningkatan kinerja tersebut mencerminkan pulihnya perekonomian di Riau," imbuhnya lagi.

Dari data rilis BPS diketahui bahwa indeks mobility masyarakat juga mengalami peningkatan, menunjukkan aktivitas ekonomi masyarakat sudah kembali pulih. Hal merupakan hasil dari upaya kita semua dalam upaya mencegah penyebaran Covid-10 di Riau yang dapat saya sampaikan cukup berhasil.

"Sampai dengan triwulan I 2022 ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 turun lebih dari 93% dibandingkan tahun lalu," jelasnya. ***