PEKANBARU - Dua polisi yang dilarikan ke rumah sakit akibat terinjak-injak saat mengamankan demo di Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/9/2019), mengalami luka serius.

"Saya memonitor tadi, ada rekan kepolisian yang terluka saat mengatasi aksi dorong-rodongan saat unjuk rasa. Satu polisi yang dilarikan ke rumah sakit, rusuknya patah. Dan satunya lagi mengalami luka di mata karena matanya terinjak, sepatu" kata Wakil Gubenur Riau, Edi Natar Nasution saat menemui massa dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Pekanbaru di halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa sore.

Ia pun meminta para mahasiswa untuk berempati atas musibah yang terjadi sore tadi.

"Hati nurani kita bagaimana, kalau itu terjadi kepada keluarga kita. Harusnya kita pahami juga," kata Edi.

Diberitakan sebelumnya, sekitar lebih dari lima orang polisi dan mahasiswa menjadi korban terinjak-injak saat terjadi dorong-dorongan antara massa dengan aparat saat demo di Kantor Gubernur Riau, Selasa sore.

Di mana, dua polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka lebam akibat terinjak-injak.

Peristiwa ini bermula ketika mahasiswa dan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan demo terlibat aksi dorong-dorongan. Diduga, aksi dorongan-dorongan dengan jumlah massa mencapai ribuan ini lah yang menyebabkan beberapa aparat kepolisian dan mahasiswa sampai jatuh ke tanah karena terhimpit.

Alhasil, beberapa orang aparat kepolisian menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulance. Sebab, mereka mengalami luka lebam karena terinjak-injak.

Di samping itu, beberapa mahasiswa juga menjadi korban karena terhimpit saat berdorong-dorongan bersama sesama peserta aksi dengan polisi. ***