PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Musibah kebakaran yang menghanguskan hampir 200 bangunan di lahan seluas hampir satu hektar meninggalkan luka dan kesedihan mendalam bagi ratusan kepala keluarga di Pasar Lama, Kelurahan Sorek I Kecamatan Pangkalan Kuras disesali anggota DPRD Pelalawan. Pasalnya, kebakaran tidak seharusnya seluas itu jika Pemkab segera menurunkan mobil pemadam kebakaran.

Insiden yang berlangsung lebih kurang empat jam Senin (15/10/2012) ini tak hanya menyebabkan kerugian materil miliaran rupiah, namun dari sisi lain para korban juga tertekan secara moril.

''Dalam catatan saya, musibah kebakaran ini merupakan kejadian terdahsyat di Kabupaten Pelalawan dalam usianya ke 13 tahun. Meski tak sampai menelan korban jiwa seperti kejadian beberapa tahun sebelumnya, namun kerugian materilnya jauh lebih besar dari kejadian sebelumnya,'' ungkap Nazar Arnazh, Ketua Fraksi PAN DPRD Pelalawan, Selasa (16/10/2012).

Musibah kebakaran sudah terjadi, lanjut Nazar, meski disesali tentu tidak akan merubah keadaan. Warga pun diharapkan tidak larut dalam kesedihan. ''Selain berharap bantuan Pemda tentunya warga yang terkena musibah ini harus memulai kehidupan yang baru, InsyaAllah ada jalan keluarnya,'' ujarnya.

Namun politisi PAN menyesali kelalaian Pemkab Pelalawan menempatkan mobil pemadam kebakaran di Kecamatan Pangkalan Kuras dan sekitarnya.

''Sebenarnya antara pemerintah dan legislatif sudah satu persepsi, kalau di Kecamatan Pangkalan Kuras ini sangat rawan terjadinya kebakaran. Tak hanya lahan dan hutan, tapi juga kebakaran rumah warga. Malah dalam catatan saya beberapa tahun lalu 6 bulan 6 kali pula terjadi kebakaran bahkan sempat menelan korban jiwa. Namun itu tidak sebanding dengan kebakaran kemarin. Dan tentunya Pemkab Pelalawan juga punya catatan akan hal itu,'' terangnya.

Dengan latar belakang rawan kebakaran itu pula anggota Komisi A DPRD Pelalawan ini menyebutkan, sebelumnya telah pula disepakati pengadaan dua unit mobil damkar pada APBD setahun sebelumnya.

''Mengingat terbatasnya anggaran, dari 4 unit diusulkan hanya 2 unit terealisasi. Nah, satu unit diantaranya telah disepakati akan diposkan di ibukota Kecamatan Pangkalan Kuras yang nantinya tak hanya untuk antisipasi kebakaran di kecamatan ini, tapi bisa mengcover kecamatan tetangga lainnya,'' papar Nazar.

Hanya saja tandas Nazar, hingga hari ini penempatan mobil damkar di Pangkalan Kuras tidak terealisasi. ''Kita mempertanyakan hal ini kenapa demikian dan mendesak sebelum bertambah lagi kerugian masyarakat sebelum 2012 berakhir hendaknya mobil damkar yang sudah sepakat dilokasikan di Pangkalan Kuras segera dilaksanakan,'' kata Nazar.

Seandainya saja, sebut tokoh pemuda Kecamatan Bandar Petalangan ini, mobil damkar ada di Sorek tentu kebakaran yang terjadi tidak sampai meluas. Apalagi informasi warga kebakaran kemarin berawal dari warung nasi dekat SD. ''Artinya untuk mencapai bangunan lain yang mencapai 200 bangunan ada beberapa gang jalan yang dilewati, bukan bangunan menyatu. Sehingga jika mobil damkar stand bye tentu kobaran api bisa diminimalisir. Tapi apa daya masyarakat memadamkan dengan alat seadanya sambil menunggu damkar dari Pangkalan Kerinci datang setelah kurang lebih empat jam kebakaran terjadi. Ya puing-puinglah yang tinggal lagi,'' sesal Nazar.

Sekali lagi sambungnya, Pemkab Pelalawan didesak sesegera mungkin menempatkan satu unit mobil damkar di Sorek. ''Memang tak ada alasan lagi soal,kalau kurang personil belum lama ini sudah rekrut personil baru. Jadi sebelum bertambah kepedihan masyarakat hendaknya menjadi perhatian khusus pemerintah,'' pungkas Nazar yang juga Ketua DPD PAN Pelalawan ini. (kst)