PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - DPRD Pelalawan dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPMPB) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Badan lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan untuk segera menuntaskan persoalan pencemaran Sungai Kampar di Pelalawan, yang telah mengakibatkan matinya ribuan ekor ikan.

Seperti disampaikan oleh Ketua Fraksi PAN Plus DPRD Pelalawan, Nazaruddin Arnazh, Minggu (14/12/2014), disebutkannya setidaknya ada puluhan ribu masyarakat Pelalawan yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Kampar.

"Mereka yang tinggal disana itu, sebagian besar adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya di sungai itu," katanya.

Dijelaskan Nazaruddin, sebagian besar desa yang berada di bantaran Sungai Kampar merupakan desa yang tergolong dalam kategori desa tertinggal dan masyarakatnya bekerja sebagai nelayan tangkap ikan.

"Dengan kejadian ini, tentunya sumber mata pencaharian mereka hilang. Kita minta BLH Pelalawan untuk segera tuntaskan masalah ini," tegasnya.

Terpisah, Ketua IPMPB, Fahrunas juga menyampaikan, menurutnya akibat pencemaran yang terjadi banyak ikan dan makhluk lainnya yang hidup di sungai itu mati secara tidak wajar.

Dikatakan Fahrunas, akibat dari limbah berdampak buruk bagi masyarakat Pelalawan khususnya para nelayan yang menggantungkan hidupnya di Sungai Kampar.

"Kita meminta secara tegas kepada BLH Pelalawan untuk mencari pelaku pencemaran ini, kalau memang pencemaran ini diakibatkan oleh limbah perusahaan terdekat, maka kita meminta untuk diberi sanksi tegas kepada perusahaan tersebut," tegasnya.

Dijelaskan Fahrunas, pihaknya juga meminta agar ikan-ikan yang mati tersebut untuk diganti rugi. Menurutnya, hal itu berdampak pada kehidupan nelayan Pelalawan kedepan.

"Jika ini tidak diindahkan oleh BLH, maka mahasiswa Pelalawan akan bertindak tegas dengan menggerakan masa, khususnya ke perusahaan yang terindikasi melakukan pencemaran ini," tegasnya menutup.(***)