PEKANBARU - Komisi V DPRD Riau membidangi pendidikan mengundang Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi terhadap program di tahun 2021 sekaligus mempertanyakan rencana kerja tahun 2022.

Ketua Komisi V DPRD Riau, Eddy A Moh Yatim, mengatakan, rapat tersebut merupakan pertemuan pertama pihaknya dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, pasca pelantikan beberapa waktu lalu.

GoRiau
Dari penjelasan Disdik, jelas Eddy, ada beberapa persoalan krusial dunia pendidikan yang bakal segera dituntaskan oleh Disdik pada tahun ini. Perbaikan ini akan dimulai secara bertahap.

Dicontohkan Eddy, Disdik akan melakukan inventarisasi terhadap guru-guru honor yang jadi tanggungjawab provinsi dengan melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah.

"Jadi Disdik akan memverifikasi semua guru, termasuk guru-guru honor yang dibiayai oleh Pemprov melalui Bantuan Keuangan (Bankeu), tapi mengajar di SD atau SMP negeri, tadi sudah diperlihatkan datanya ke kita," ujar Politisi Demokrat ini, Selasa (11/1/2022).

Disdik, sambungnya, juga mengungkapkan bahwa ada temuan dana Bosda yang tidak sesuai peruntukkan. Misalnya, gaji guru honorer yang setelah ditelusuri ternyata nama yang bersangkutan adalah ajudan kepala daerah.

Selain persoalan tenaga pengajar, Disdik juga akan menentukan skala prioritas kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, sehingga dana pendidikan bisa tepat sasaran.

Kemudian, Disdik juga akan memaksimalkan peran cabang Dinas Pendidikan yang ada di kabupaten kota. Agar pihak sekolah tidak perlu lagi mengurus ke Pekanbaru.

"Dari penjelasannya, kita optimis Pak Kamsol ini bisa mewujudkan visi dan misi Gubernur Syamsuar di bidang pendidikan, kita di DPRD Riau siap bersinergi. Mudah-mudahan apa yang disampaikan tidak hanya sebatas diatas kertas saja," tutupnya. ***