RENGAT - Pria berinisial LN ditangkap aparat Polres Indragiri Hulu (Inhu) karena diduga memaksa remaja putri, sebut saja namanya Melati (17), melayani nafsu pria hidung belang di kafe remang-remang.

Selain LN, polisi juga menangkap lima pria hidung belang yang memakai Melati. Ironisnya, Melati dipaksa melayani kelima pria nakal tersebut dalam kondisi hamil tujuh bulan.

Dikutip dari liputan6.com, Humas Polres Indragiri Hulu Ajun Inspektur Misran, mengatakan, belum dipastikan, apakah korban melayani kelima pria nakal tersebut bersamaan atau secara terpisah.

Polisi masih mendalami keterangan muncikari dan pria hidung belang yang ditangkap itu.

''Semuanya sudah di Polres Indragiri Hulu, sejumlah saksi diperiksa, termasuk korban,'' kata Misran, Jumat (6/9/2019).

Misran menjelaskan, lima pria hidung belang yang ditangkap berinisial ADK, SKN, HDT, KLW dan STS. Mereka punya latar belakang berbeda dan menjadi pelanggan muncikari LN.

Hasil penyelidikan sementara, muncikari LN mematok harga mulai dari Rp200 ribu sampai Rp500 ribu kepada pria hidung belang yang ditemuinya. Jika sepakat soal harga, korban lalu dibawa ke tempat pemesan.

''Dari setiap transaksi itu, korban ada juga dikasih uang. Hingga kini, penyidik masih mendalami sudah berapa anak di bawah umur yang dijadikan muncikari LN sebagai korban,'' kata Misran.

Kabur dari Rumah

Misran menerangkan, penjualan gadis remaja ini terungkap ketika orangtua korban melapor ke Polsek Lirik yang menyebut anaknya telah dihamili. Kasus ini lalu dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Indragiri Hulu.

Hasil penyelidikan, korban ternyata kabur dari rumah orangtuanya pada tahun 2017. Dia kabur karena dimarahi orangtuanya.

Setelah kabur dari rumah, korban bertemu dengan LN dan menawari bekerja di kafe. Kemudian korban diminta menemani tamu, namun tidak sampai berhubungan badan.

Selanjutnya, korban tak hanya sekedar menemani tamu, tapi dipaksa berhubungan badan. Akibatnya, korban hamil dan dalam keadaan hamil, korban kabur dari kafe dan pulang ke rumah.

''Korban tidak tahan karena juga diminta melayani pria hidung belang, meskipun lagi hamil,'' kata Misran.

Misran berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, baik itu pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Pihak keluarga juga diminta menjadikannya perhatian agar hal serupa tak terjadi di kemudian hari.***