JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Pasar Rakyat bagi mitra binaan BAZNAS di Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta, pada Minggu (26/1/2020). Acara ini digelar bersamaan dengan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day Kota Jakarta Timur.

Humas BAZNAS, Yudhiarma menyatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi usaha kecil yang dijalankan mitra binaan dari tiga program ekonomi BAZNAS yakni BAZNAS Microfinance, Zakat Community Development dan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik.

Tak kurang dari 34 peserta dengan jenis usaha beragam seperti; kuliner, aksesoris, jilbab, pakaian, sepatu, kebutuhan rumah tangga, dan aneka produk lainnya, turut meramaikan pasar rakyat yang dihadiri Kepala Lembaga BAZNAS Microfinance, Noor Aziz, serta Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik.

Irfan mengatakan, bantuan ekonomi yang dikembangkan BAZNAS untuk membantu mustahik bukan hanya mewujudkan modal untuk berusaha, namun juga pembelajaran dan pendampingan produksi berbagai sektor ekonomi mustahik serta menguatkan pemasaran berbagai produk mustahik secara berkelanjutan.

"Ketiganya tidak diberikan dengan paradigma santunan tetapi melalui mekanisme yang lebih mendidik dan memberdayakan. Untuk itu BAZNAS mengembangkan sejumlah lembaga program karena luasnya bidang usaha dan lebarnya matra ekonomi ini," katanya.

Untuk kebutuhan modal, BAZNAS mengupayakan lahirnya BAZNAS Microfinance Desa (BMD) yang memberikan modal bergulir dari dana infak kepada mustahik dan bantuan sosial pendukung usaha dari dana zakat. BMD juga mendorong asuransi mikro syariah bagi para penerima manfaatnya.

Untuk kebutuhan modal dan produksi berbagai bidang usaha seperti industri kecil, jasa dan pertanian, dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Ekonomi Mustahik (LPEM). Khusus untuk usaha peternakan dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Peternak Mustahik (LPPM).

"Sedangkan untuk mendorong berbagai penguatan pasar, BAZNAS mengembangkan ZMart serta berbagai kegiatan pemasaran dan pemberdayaan pasar. Seperti upaya pemasaran produk UKM Rumah Batik & Tenun Indonesia, Pasar Ramadhan dan berbagai kegiatan Pasar Rakyat yang digelar hari ini," katanya.

Program pasar rakyat ini merupakan salah satu komitmen BAZNAS dalam menumbuhkan kapasitas dan mengembangkan kemampuan pelaku usaha mikro menjadi semakin berdaya dan mandiri.

"Momentum ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi mitra dalam memanfaatkan situasi keramaian untuk meningkatkan omset dan peluang usaha. Insyaallah untuk pemasaran produk mustahik dan produk ummat lainnya yg lebih luas, BAZNAS akan mengembangkan PasarHalal.com atau kerjasama aplikasi penjualan online lainnya,” katanya.

Semua kegiatan penguatan Modal, Produksi dan Pasar ini seluruhnya diukur pada kebermanfaatan dana zakat, infak dan sedekah yang dikeluarkan untuk mustahik penerima manfaat serta dampak yang ada setelah programnya.

Bukan hanya memanjakan pengunjung yang ingin berbelanja, dalam kegiatan ini BAZNAS juga membuka layanan kesehatan dari Rumah Sehat BAZNAS serta memberikan layanan pembayaran zakat.

Sekilas tentang BAZNAS, badan ini adalah pengelola zakat yang dibentuk pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 8/2001. BAZNAS bertugas menghimpun dan menyalurkan Zakat Infak dan Sedekah pada tingkat nasional. Lahirnya UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat nasional. BAZNAS sudah terbentuk di 548 daerah (34 tingkat Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota).***