BENGKALIS-Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bengkalis bakal tinggal nama menyusul kebijakan Pemerintah Pusat akan melikuidasinya atau menutupnya.

Walau demikian, kebijakan tersebut sama sekali tak menyurutkan tekad mahasiswa yang ada untuk meraih prestasi tingkat nasional.

Buktinya di ajang National Welding Competition (NWC) Perguruan Tinggi se-Indonesia di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Jawa Timur, 2 mahasiswa AKN berhasil menjadi juara. Bahkan satu diantaranya sebagai juara I nasional.

Kedua mahasiswa tersebut adalah M Dicky Firnanda yang berhasil menjadi juara I nasional untuk kategori GMAW 3 G. Satunya lagi M Ihsan Nirvana sebagai juara harapan I di ketegori yang sama.

Direktur AKN Bengkalis, Alfansuri dalam akun Facebook-nya menuliskan, Jumat (23/8/2019), mengatakan ada 4 kategori yang diperlombakan di NWC 2019 di Surabaya.

Yakni Plate SMAW 2G, Plate SMAW 3G, Plate GMAW 3G dan Pipa SMAW 2G dan diikuti perguruan tinggi se-Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Papua.

''Selain kategori Plate GMAW 3G, juara I Nasional untuk kategori lainnya diborong PPNS. Untuk Plate GMAW 3 G AKN Bengkalis menjadi yang terbaik di Sumatera dan di luar pulau Jawa. Hanya AKN Bengkalis yang bisa mengimbang PPNS,'' tulisnya.

Anak Tak Mampu

Siapa M Dicky Firnanda dan M Ihsan Nirvana yang telah berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau di tingkat nasional itu?

Keduanya ternyata anak wathan (tempatan) berasal dari keluarga pra sejahtera (miskin) dari wilayah perbatasan, dari laman terdepan Indonesia.

M Dicky Firnanda merupakan anak Sungai Rambai Desa Teluk Pambang. Sedangkan M. Ikhsan Nirvana anak wathan Desa Pambang Pesisir. Kedua desa tersebut berada di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Di pulau yang berhadapan langsung dengan selat Malaka. Dengan negeri jiran Malaysia.

Di akun facebooknya tersebut, Alfansuri juga menuliskan kebijakan Pemerintah Pusat untuk melikuidasi keberadaan AKN Bengkalis merupakan kebijakan yang sangat menyedihkan bagi masyarakat-masyarakat miskin perbatasan.

Dia berharap bukan hanya masyarakat Kabupaten Bengkalis, tapi juga masyarakat Provinsi Riau, dengan sekuat tenaga, dengan segala daya upaya, seyogyanya harus mempertahan keberadaan kampus AKN Bengkalis.

''Kampus inilah harapan masa depan, untuk meretas kemiskinan di perbatasan kita. AKN Bengkalis yang bersifat long life education (pendidikan sepanjang hayat), pendidikan kecakapan (keterampilan), pendidikan singkat, berbiaya murah. Pola institusi demikianlah yang dibutuhkan masyarakat miskin perbatasan kita,'' jelasnya.

Semoga harapan Alfansuri ini sampai ke yang dituju. Harapan yang tentunya juga menjadi harapan masyarakat Kabupaten Bengkalis.***