JAYAPURA - Sebanyak 25 wasit/juri binaraga yang betugas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua diminta untuk  memberikan penilaian secara objektif kepada seluruh atlet binaraga yang tampil. Hal ini terkait dengan masa depan cabang olahraga binaraga pada PON XXI Sumatera Utara (Sumut)-Aceh 2024.

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI), Irwan Alwi dalam acara penyegaran wasit/juri dan simulasi pertandingan cabang olahraga binaraga di Wisma Supiori Waena, Jayapura, Papua, Minggu (3/10/2021).

"Nasib cabor binaraga tampil atau tidaknya pada PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024 ada di tangan 25 juri yang memimpin pertandingan di PON XX Papua 2020. Jadi, saya minta semua juri harus memberikan penilaian secara objektif sehingga masa depan cabor binaraga tetap terjaga," kata Irwan Alwi. 

Dari jumlah 25 wasit/juri itu terdapat 5 wasit/juri dari Papua. Mereka akan dipimpin Herri Zulkarnain selaku Inspektur Pertandingan (IP) dan diawasi Dewan Hakim yakni Suyudi dan Dedi Cahyadi. "Pak Herri Zulkarnain bukan sendiri menjadi IP tetapi juga ada dari anggota Dewan Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) yang menjadi IP," tegas Irwan Alwi.

Dalam acara penyegaran wasit/juri ini, kata Irwan Alwi, akan disampaikan terkait peraturan yang mengacu pada internasional (World Body Building and Physique Sport Federation-WBPF).
Benyamin Hansi Pabendan, wasit/juri asal Jayapura mengatakan komitmen untuk memberikan penilaian objektif. "Saya akan komit untuk memberikan penilaian objektif," kata pemilik lisensi A wasit/juri PBFI ini.

"Ya, saya senang mendapat penyegaran tentang peraturan pertandingan yang mengacu pada WBPF. Dan, saya akan memberikan penilaian secara objektif sehingga binaraga bisa kembali dipertandingkan pada PON XXI Sumut-Aceh 2024," timpal Anastasia Suryani, pemilik lisensi A wasit/juri nasional.

Wanita asal Bali ini mengaku baru pertama kali mendapat kesempatan bertugas di PON. "PON XX Papua ini adalah tugas pertama saya. Dan, saya senang bisa mendapat kesempatan," katanya. ***