SIAK SRI INDRAPURA - Tangsi Belanda yang berada di sisi Sungai Siak, Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini ternyata juga mencuri perhatian wisatawan yang datang ke Kabupaten Siak. Tapi sayangnya, wisatawan hanya bisa melihat dari bagian luar bangunan Cagar Budaya ini.

Hal itu dikarenakan Tangsi Belanda belum dibuka untuk umum pasca direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2018. 

Tangsi Belanda memiliki lima bangunan utama dan sejumlah bangunan kecil di Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak. Benteng peninggalan Belanda ini dahulunya berfungsi sebagai kantor residen, rumah tahanan, gudang peluru dan barak pasukan.

"Banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di Siak. Makanya akhir pekan kami sempatkan ke Siak, tapi tidak semua biaa kami kunjungi. Area persawahan juga tidak sempat, hanya yang di dalam kota saja. Sempat juga datang ke Tangsi Belanda, tapi ga dibuka," kata Kenedi, warga Mandau kepada GoRiau.com, Senin (17/6/2019). 

Kenedi mengetahui bahwa bangunan Tangsi Belanda itu baru disolek  menggunakan biaya APBN tahun 2018 sebesar Rp 4,9 miliar dengan masa pelaksanaan 17 Mei - 27 Desember 2018. Pemugaran tidak menghilangkan arsitektur asli bangunan tersebut. 

"Kita jadi penasaran setelah dipugar, kalau sudah dibuka untuk umum pasti Tangsi Belanda akan ramai dikunjungi wisatawan.  Karena Tangsi Belanda berubah menjadi bangunan yang lebih indah, bersih, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas," sebutnya lagi. ***