JAKARTA Fatimah Zahratunnisa pernah diminta oknum pegawai Bea Cukai membayar pajak Rp4,8 juta saat akan mengambil piala yang dikirimkan panitia lomba menyanyi dari Jepang. Namun, Fatimah menolak memenuhi permintaan oknum pegawai Bea Cukai tersebut.

Pengalamannya tersebut diceritakan Fatimah melalui akun Twitter-nya baru-baru ini dan viral. Dituturkan Fatimah kepada Kompas.com, peristiwa menjengkelkan itu dialaminya tahun 2015. Saat itu, ia masih berkuliah di Universitas Padjajaran Bandung. Ia ikut pertukaran pelajar ke Jepang. Saat di Jepang, Fatimah mencoba ikut audisi menyanyi acara variety bernama Nodojiman the World yang disiarkan di NTV (nippon terebi.

Ternyata, Fatima berhasil menjadi juara dan mendapatkan piala.

“Awal ikut lomba itu pas masih exchange di Jepang. Aku ikut audisinya segala macam sendiri dan pas banget pas acara itu aku pun selesai exchange pulang ke Indonesia,” ujar Fatimah, Senin (20/3/2023).

“Makanya si piala itu minta dikirim ke Indonesia cuma waktu itu pas mau dibawa pulang (di tas) enggak cukup, di bagasi juga enggak cukup,” lanjut Fatimah.

Fatimah akhirnya meminta pihak stasiun televisi yang menyiarkan kompetisinya, NTV (nippon terebi) untuk mengirimkan pialanya dari Jepang ke Indonesia. Setelah beberapa lama menunggu, pialanya tak kunjung sampai. Ia justru mendapat surat keterangan bahwa ada tagihan dari Bea Cukai untuk menebus piala tersebut. Wanita yang kini menjadi penulis lagu ini merasa keberatan dengan tagihan itu mengingat ia tak dapat uang dari lomba tersebut, melainkan hanya piala.

Akhirnya, ia diminta melampirkan surat keterangan bukti bahwa piala itu miliknya dari hasil ikut kompetisi nyanyi di Jepang. Setelah selesai mengurusnya, ia pun membawa surat keterangan itu ke Bea Cukai cabang Bandung. Di sana, ia dilayani oleh salah seorang petugas Bea Cukai. Fatimah mengungkap rasa keberatannya diminta membayar pajak karena mendapat piala dari kompetisi nyanyi di Jepang.

“Terus aku jelasin kondisinya bahwa aku ikut ini tanpa ada uang sama sekali. Jadi aku keberatan bayar pajak sebesar ini yang mana kayak sudah menang lomba, tapi malah nombok jadinya kan,” kata Fatimah.

"Setelah itu diproses dibaca surat-suratnya terus sudah mereka minta bukti aku tektokan komunikasi sama orang TV-nya. Cuma emailnya kan pakai bahasa Jepang terus mereka bilang ‘aduh ini pakai bahasa Jepang gimana kita tahu ini beneran email yang berisi urusan kamu sama acara lomba itu. Ya sudah pakai google translate, mereka tetap enggak percaya,” lanjut Fatimah.

Akhirnya, Fatimah menunjukkan bukti penayangan kompetisi tersebut di YouTube. Di tayangan tersebut ia sudah terbukti mendapatkan piala dari kompetisi tersebut.

Diminta Bernyanyi

Petugas Bea Cukai itu ternyata tetap tak percaya, Fatimah malah disuruh bernyanyi secara langsung untuk membuktikannya kembali.

Fatimah sempat menolak untuk bernyanyi karena menurut dia, wajahnya di televisi saat itu tak jauh berbeda dengan aslinya.

“Aku nolak, enggak, ngapain nyanyi. Terus dia (petugasnya) bilang ‘kalau kamu nyanyi bisa saya bebaskan pajaknya.’ Karena ada kuliah setelah abis dari Bea Cukai itu. Ya sudah deh yang penting cepat selesai, ya sudah saya nyanyi 1 bait,” kata Fatimah.

Namun, yang membuat Fatimah makin kesal karena ketika hendak bernyanyi, petugas ini malah memanggil beberapa orang untuk mendengar ia bernyanyi di sana. Kala itu Fatimah menjadi seperti tontonan karena ada sekitar lima orang yang mendengarnya bernyanyi.

Setelah bernyanyi, bukannya malah gratis, petugas ini malah sempat tawar menawar padanya. “Aku nyanyi satu bait terus 'sudah Bu ya sama suaranya' aku bilang, percaya kan sekarang ‘oh ya beneran bisa nyanyi.’ Tadinya kan bilangnya mau digratisin, tapi dia malah nanya kalau bayar Rp2 juta mau apa enggak?” ucap Fatimah.

Fatimah menolak membayar karena ia sudah mengikuti kemauan petugas Bea Cukai ini dengan bernyanyi. Masih tetap diminta bayar pajak petugas Bea Cukai itu kembali menawar untuk membayar Rp1 juta.

“Aku keberatan karena aku ke situ enggak bawa uang, memang tujuannya ke sana untuk bawa piala aku. Kita tawar-menawar, aku tetap bilang enggak mau, enggak mau bayar. Nah baru deh akhirnya dia tanya ‘kamu bisa bayar berapa?’” kata Fatimah.

“Nah aku di situ kaget dong. Aku bilang dari awal enggak bayar, aku tidak punya uang dan tak akan mengeluarkan uang buat piala ini,” lanjut Fatimah.

Akhirnya, setelah tawar-menawar gagal, petugas Bea Cukai itu membiarkannya membawa pulang piala itu dengan gratis tanpa pajak.

“Setelah itu dia kayak ya sudah deh gitu bawa pulang pialanya dikasih gratis tanpa bayar. Selamat ya, ya sudah aku bilang terima kasih aku bawa pulang pialanya,” tutupnya.***