TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Pada tahun 2016 mendatang, dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Dani M Nursalam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah harus menganggarkan program pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).

Hal itu dimaksudkan agar, jika ditemukan adanya titik api di wilayah Inhil dapat segera ditanggulangi, hingga kebakaran tidak meluas dan menyebabkan kabut asap berkepanjangan.

DPRD sendiri, dikatakan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung penuh penganggaran tersebut, dengan tetap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

''Inikan sudah kebutuhan, kenapa tidak. Pastinya kita selalu mensuport itu,'' ujar Dani kepada GoRiau.com, Rabu (21/10/2015) malam.

Program pencegahan, dikatakan Dani dapat dilakukan dengan mengaktifkan Masyarakat Peduli Api (MPA), dan menyediakan mesin robin di setiap desa, serta membuat bloking kanal, embung atau sumur artesis di wiayah yang rentan terjadinya kebakaran.

Sedangkan untuk penanggulangan kabut asap, dikatakan Dani, penyedian masker, obat-obatan dan pengoptimalan pos kesehatan di setiap desa harus dilakukan.

''Tapi yang paling penting itu pencegahannya, jika pencegahan berjalan sukses tentunya jika ada titik api pun, tidak sampai menyebabkan kabut asap berkepanjangan,'' ujarnya.

Pada APBD-P tahun 2015 ini saja, dikatakannya juga telah disepakati program untuk Karlahut dan kabut asap, yang diprogamkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil.

''Yang jelas, untuk menangani kabut asap ini tidak bisa satu pihak saja, namun semua pihak harus bersatu, baik itu Pemkab, Kepolisian, TNI dan pihak swasta,'' tukas Dani.(ayu)