PEKANBARU - Untuk menekan angka deforestasi, paradigma penanaman pohon tidak lagi hanya berorientasi pada keuntungan ekologi tapi juga ekonomi. Salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASH) Indragiri Rokan melaksanakan kegiatan Kebun Bibit Desa (KBD) dengan melibatkan masyarakat di tingkat tapak.

''Melalui KBD kami mengajak masyarakat ikut memproduksi bibit, menanam bibit pohon, menjaga tanpa menebangnya, dan mengambil manfaat ekonomi dari buah yang dihasilkan. Pohon terjaga, rakyat sejahtera,'' kata Kepala BPDASHL Inrok, Irpana Nur, Senin (21/11/2022).

KBD merupakan salah satu program andalan KLHK untuk menciptakan kemandirian masyarakat/kelompok tani dalam hal penyediaan, pengelolaan dan pemanfaatan bibit, yang nantinya akan ditanam pada lahan kosong, kritis, terlantar, atau lahan non produktif.

Yang ditanam merupakan jenis tanaman MPTS yaitu tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu, sehingga petani penggarap bisa memanfaatkan komoditas nir-kayu dari tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon.

Untuk Provinsi Riau tahun anggaran 2022, KLHK melaksanakan KBD dengan melibatkan empat kelompok tani di tiga Kabupaten, dengan total anggota tani mencapai 91 orang. Adapun jenis bibit yang dihasilkan merupakan tanaman produktif seperti pinang batara, durian, matoa, kelengkeng, jengkol, petai, nangka, manggis dan lainnya.

''Total bibit yang diproduksi mencapai 160.000 bibit untuk ditanam masyarakat di wilayah kritis, terlantar, atau lahan non produktif. Dari upaya ini diharapkan dapat meningkatkan tutupan lahan, selain juga untuk penyerapan karbon,'' kata Irpana.

Adapun lokasi pertama berada di Desa Pulau Sengkilo, Kecamatan Kalayang, Kabupaten Indragiri Hulu. Dikerjakan oleh kelompok tani maju bersama dengan produksi 40.000 bibit pinang, durian dan matoa.

Lokasi kedua berada di Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Dikerjakan oleh kelompok tani Makmur Bersama dengan produksi 40.000 bibit pinang batara, mahoni, matoa, jengkol, petai, nangka, dan kopi.

Lokasi ketiga berada di Desa Pasir Kelampaian, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Inhu. Dikerjakan oleh kelompok tani Makmur dengan produksi 40.000 bibit kelengkeng, pinang batara, durian, matoa, jengkol, nangka, pulai, mahoni, dan gaharu.

Lokasi keempat berada di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi. Dikerjakan oleh kelompok tani Satria Muda dengan produksi 40.000 bibit pinang batara, matoa, jenkol, nangka, durian, manggis, dan petai.

''Bibit ditanam di seluruh wilayah desa dan difoto dengan koordinat satu per satu. Bibit yang sudah ditanam dan difoto mendapatkan tambahan insentif per-batangnya. Inilah upaya kita bersama demi menjaga setiap bibit dapat tumbuh menjadi pohon dan memberi manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat,'' tutup Irpana. ***