PEKANBARU - Sekelompok gajah masuk ke perkebunan dan merusak tanaman sawit milik masyarakat di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, bahwa gajah-gajah liar tersebut sudah berkeliaran di perkebunan warga Inhu beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, tidak hanya di Peranap. Pasalnya, gajah yang masih belum diketahui pasti usia dan jenis kelaminnya itu juga berkeliaran di Kecamatan Kelayang dan sempat ditemukan berendam di belakang areal Pasar Baru Peranap.

"Kita bersama dengan WWF dan Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo berupaya melakukan penghitungan satwa dilindungi itu dari wilayah tersebut," kata Dian kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (12/6/2019) sore.

Pihaknya kini, kata Dian, telah melakukan rapat dan koordinasi bersama Wakil Bupati Inhu, Kecamatan Peranap (4 desa dan 2 kelurahan), Kecamatan Kelayang, Polsek Peranap, Danramil Peranap, PT RAPP, PT RPI, PTPN V, PT Bintang dan masyarakat yang terkena dampak masuknya gajah liar ke perkebunan warga.

Tim kemudian melakukan survey jalur untuk penggiringan dengan gajah latih dan menemukan tiga gajah liar berada di belakang pasar baru Peranap tengah berendam.

Malamnya dilakukan pembahasan kembali teknis penggiringan dengan gajah latih yang direncanakan akan dilakukan keesokan harinya, yaitu tanggal 12 Juni 2019 ke arah kantong gajah Tesso Nilo (15 km dari TKP).

Untuk satwa Gajah latih sendiri, Tim Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan WWF mengirimkan bantuan 2 Gajah latih dari Lubuk Kembang Bungo.

"Hingga saat sore ini kita masih berada di lokasi untuk menghalau gajah ke habitatnya menggunakan dua gajah jinak. Semoga konflik ini bisa segera teratasi dan tidak menimbulkan korban jiwa baik dari Gajah maupun manusianya. Mohon doanya," tutup Dian. ***