PEKANBARU - Seorang warga Kota Pekanbaru, Riau merugi Rp12 juta setelah jadi korban penipuan. Awalnya korban berniat mencari lowongan dengan browsing via internet, dan buntutnya justru ketipu. Diduga situs perusahaan yang diaksesnya tersebut fiktif.

Sebut saja nama korban ini Budi (Identitas tidak dirincikan kepolisian, red). Niatnya untuk melamar pekerjaan justru berujung rugi. Dia pun resmi melaporkan kasus tersebut ke Polresta Pekanbaru, Sabtu (18/11/2017) kemarin, atas dugaan tindak pidana penipuan.

Data dari kepolisian menyebutkan, kejadian bermula saat Budi memasukkan lamaran kerja ke PT Shell via online (Internet) beberapa hari lalu. Tak lama, pihak yang mengaku dari perusahaan tersebut membalasnya. Tentu saja korban merasa senang, lantaran lamaran itu direspon.

Pihak yang mengaku dari PT Shell ini meminta korban memenuhi panggilan interview di Jakarta. Ia pun lalu diarahkan pada sebuah travel untuk pengurusan segala kebutuhan itu. Tanpa ragu, Budi pun menyanggupinya. Padahal itu diduga hanya akal-akalan penipu saja.

"Korban diminta uang untuk akomodasi tiket pesawat dan hotel yang nantinya akan diganti setelah sampai di Jakarta. Ia pun lalu mentransfer uang," tutur Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan, Minggu (19/11/2017) siang.

Barulah setelah itu Budi menyadari, kalau dirinya hanya diakal-akali oleh penipu. Bahkan lagi, situs perusahaan yang diaksesnya itu diduga hanya fiktif (Bukan situs perusahaan yang asli, red). Bukannya pekerjaan yang didapat, ia justru menderita kerugian sebesar Rp12 juta, hingga akhirnya melapor ke polisi.

Modus operandi penipuan seperti ini mesti diwaspadai setiap pelamar pekerjaan, apalagi via online. Alangkah baiknya dipastikan terlebih dahulu kepada pihak perusahaan tersebut, apakah benar membuka lowongan pekerjaan atau tidak. ***