JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak menemukan bukti kuat bahwa klorokuin dan hidroksiklorokuin bisa menyembuhkan pasien Covid-19. Karena itu, FDA mencabut izin darurat penggunaan kedua obat tersebut untuk mengobati pasien terinfeksi virus corona.

''Ditambah lagi, mengingat kejadian efek samping penyakit jantung dan kondisi lainnya yang serius, potensi manfaat dari klorokuin dan hidroksiklorokuin yang diketahui tidak lagi lebih besar daripada potensi risiko apabila diberi izin penggunaan,'' tulis FDA seperti dikutip detikcom dari situs resmi FDA, Selasa (16/6/2020).

Deputi Komisioner Bidang Medis dan Ilmu Pengetahuan FDA, Anand Shah, menegaskan, keputusan ini diambil berdasarkan bukti studi ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan.

''Kami telah terang-terangan bahwa dalam keadaan darurat kesehatan ini seluruh tindakan kami tetap didasari ilmu pengetahuan. Keputusan kami bisa berkembang seiring semakin bertambahnya pengetahuan tentang virus SARS-COV-2 dengan menganalisa data terkini dan mempertimbangkan risiko versus manfaat terapinya,'' kata Anand.

Polemik klorokuin dan hidroksiklorokuin sebagai obat penagkal virus corona memang sempat heboh ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara berhenti menggunakannya. Kala itu muncul studi dari jurnal medis prestisius The Lancet yang menyebut klorokuin dan hidroksiklorokuin malah meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

Belakangan studi tersebut ditarik dari jurnal The Lancet karena masalah validitas data. WHO akhirnya kembali izinkan negara-negara melanjutkan uji klinis klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk jadi obat anti corona.***