TELUKKUANTAN - Menindaklanjuti arahan Gubernur Riau terkait Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut), Kepolisian Resor Kuantan Singingi (Kuansing) bersama Dinas Kehutanan (Dishut) Kuansing, Polhut dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPp) melakukan patroli udara, Kamis (4/2/2016) siang.

"Peninjauan ini kami lakukan untuk menindaklanjuti arahan Plt Gubri mengenai pemberdayaan masyarakat gotong royong melawan api beberapa waktu lalu," ujar Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi P, SIk di ruang kerjanya.

Untuk mendapat kepastian, Edy Sumardi bersama Kadishut Kuansing Pramudio Nandar, Polhut Samsir Alam dan RAPP yang diwakili Rudiyanto melakukan pemantauan di kawasan hutan Kuansing.

Diakui Kapolres, kegiatan patroli udara diinisiasi oleh PT RAPp yang menyediakan sarana prasana untuk melihat embung-embung.

"Ini salah satu upaya pencegahan Karlahut dengan melakukan patroli udara secara sinergis," ujar Edy.

Menurutnya, dalam mengantisipasi terjadinya Karlahut ada beberapa langkah yang telah dilakukan. Dimana, jauh-jauh hari pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak buruk dari Karlahut.

Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kuansing juga diwajibkan untuk membuat embung-embung. Sehingga, ketika terjadi Karlahut akan mudah untuk mendapatkan sumber air.

Tidak hanya itu, ia bersama pemerintah dan perusahaan siap memberikan pelatihan untuk komunitas masyarakat peduli api. Sehingga, mereka memiliki kemampuan teknis dalam memadamkan api.

"Perusahaan, terutama PT RAPP sudah melakukan itu, bahkan masyarakat dilengkapi dengan sarana prasana pemadaman," ujar Edy yang mengapresiasi kepedulian RAPP.

Menurut Edy, sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk menjaga asetnya. Sehingga, jika terjadi Karlahut dan asetnya rusak bisa terancam pidana.

Senada dengan Kapolres, Kadishut Kuansing menyatakan perusahaan berkewajiban dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya aktivitas yang memicu Karlahut dan pembalakan liar.

"Sejauh ini, PT RAPP sukses dalam menjaga konsesinya dari Karlahut. Bahkan, greenbelt-nya menjadi sumber kayu jalur," ujar Nandar. Atas konsisten tersebut, Dishut juga mengapresiasi PT RAPP.

Ia berharap, RAPP selalu memberikan bantuan kepada masyarakat, tidak hanya mengenai Karlahut tapi juga penyediaan bibit tanaman.

Menanggai hal ini, Rudiyanto selaku Manager RAPP Estate Cerenti menyatakan kesiapan RAPP dalam mengantisipasi terjadinya Karlahut.

"Sabtu lalu, kita sudah melakukan launching desa bebas api. Memang dimulai dari Pelalawan dan kita berharap ini menular ke Kuansing," ujar Rudiyanto menyatakan bentuk komitmennya.

Untuk saat ini, lanjut dia, RAPP lebih konsentrasi terhadap lahan gambut karena mudah terbakar dan sulit dipadamkan. "Bukan berarti kita tidak peduli terhadap lahan organik, cuma gambut harus mendapat perhatian khusus."

"Intinya, kami siap bergandengan tangan dengan seluruh pihak untuk mengantisipasi dan mengatasi jika terjadi Karlahut," tegas Rudiyanto didampingi Staff Officer SHR Kampar-Kuansing, Eka Haris.

Dikatakannya, RAPP sangat serius untuk menangani konsesinya yang berada di Kuansing agar terhindar dari Karlahut. Sebab, Karlahut akan menimbulkan asap dan ini akan menjadi persoalan bersama.

"Kita selalu melakukan patroli, baik melalui jalur darat maupun jalur udara seperti yang kita lakukan tadi," pungkas Rudiyanto.***