PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mengalokasikan Rp17 miliar untuk percepatan perbaikan jalan kota yang rusak sepanjang 1.277 kilometer/km atau 85 persen dari total panjang jalan kota itu yakni 1.497 km di tahun 2020.

''Percepatan perbaikan jalan rusak dibutuhkan untuk menekan jumlah kasus kecelakaan bagi pengguna jalan, sedangkan penyebab rusaknya jalan di Pekanbaru karena banyaknya kendaraan berat yang sering melewati jalan kota dan tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir,'' kata Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution di Pekanbaru, Jumat (16/10/2020).

Menurut dia, jalan yang paling parah mengalami kerusakan di daerah Kecamatan Tampan yang mencapai 30 persen dari total kerusakan jalan di Pekanbaru. Penyebabnya, karena daerah ini sering dilewati oleh kendaraan besar dan rawan banjir.

Untuk jalan yang mengalami kerusakan di bawah 40 persen, katanya, akan dilakukan tambal sulam sedangkan kerusakan jalan di atas 40 persen akan dilakukan pemeliharaan berkala seperti pelapisan ulang terhadap aspal yang rusak dan menggunakan alat berat.

''Kami mengerahkan 257 pekerja yang terbagi dalam beberapa pekerjaan seperti melakukan tambal sulam, pembersihan saluran yang ada di jalan untuk mencegah banjir, kemudian 60 orang bekerja yang mengoperasi alat berat untuk mendukung kegiatan perbaikan jalan tersebut,'' kata Indra Pomi Nasution.

Ia merinci, tercatat luas jalan yang mengalami kerusakan dalam kondisi berlubang seluas 16.000 meter persegi dan jalan berlubang itu tersebar di seluruh kecamatan di Pekanbaru.

"Namun demikian kita tetap menargetkan tahun 2020 ini perbaikan seluruh jalan yang mengalami kerusakan selesai agar memberikan keamanan bagi pengguna jalan,'' katanya. ***