PEKANBARU - Bisnis narkoba di Kampung Dalam, Pekanbaru-Riau makin mengerikan. Bayangkan saja, kasus tersebut sudah melibatkan anak-anak di bawah umur yang masih bersekolah. Mereka digaji Rp500 ribu perhari, plus jatah sabu. Itu terungkap pasca penggerebekan besar-besaran yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, Kamis petang kemarin.

Menanggapi itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat menilai kalau ini sudah bisa dikatakan kejahatan yang luar biasa. "Kita akan dalami lagi sejauh mana keterlibatan mereka, termasuk berkoordinasi dengan pihak lainnya. Kita ingin tahu apakah itu modus baru," ungkap Kombes Aries, Jumat (25/3/2016) sore.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Hermansyah memastikan kalau kedua anak-anak tersebut tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku. " Narkoba tidak membedakan anak-anak atau dewasa, kalau terlibat proses hukum tetap jalan, hanya perlakuan berbeda karena masih anak-anak," tegas dia.

Adapun EP (15) dan AP (15), pelajar SMA ini ikut diamankan polisi bersama dua pria dewasa berinisial RM (20) dan RJ (20) saat penggerebekan besar-besaran di Kampung Dalam, petang kemarin. Tak tanggung-tangung, sekita dua kilogram sabu disita polisi yang telah dikemas menjadi 5.000 bungkus plastik siap edar sesuai paket.

Selain sabu bernilai miliaran Rupiah itu, Polresta Pekanbaru juga menyita 200 butir pil Ekstasi, 16 lembar Psikotropika jenis H-5 (Happy Five), timbangan digital, 20 pak plastik pembungkus dan uang hasil transaksi Rp4,5 juta.

"Jadi mereka sengaja merekrut anak-anak untuk bertugas menjual sabu di sana (Kampung Dalam). Gajinya menggiurkan dan dapat bonus sabu setiap hari. Dugaan kita ini untuk menghindari kecurigaan polisi," jawab Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza. ***