BANDA ACEH, GORIAU.COM - Belasan siswa SMP Negeri 2 Banda Aceh terpaksa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) akibat keracunan makanan. Mereka mendadak mual dan muntah-muntah setelah makan siang nasi katering yang dibagikan secara rutin di sekolah tersebut.

Namun dari belasan siswa, saat ini tinggal empat siswa yang masih terbaring lemas di ruang IGD. Dua orang di antaranya masih dipasang infus.

Siswa yang masih terbaring lemas adalah tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan. Sedangkan beberapa siswa lainnya sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

''Setelah makan nasi siang, kami mual-mual. Dan langsung dibawa ke rumah sakit,'' kata salah seorang siswa kelas VII 3 yang mengalami keracunan, Muhammad Mustaqim di IGD RSUZA, Kamis (14/11/2013).

Kata Mustaqin, makan siang memang selalu disediakan oleh pihak sekolah. Sedangkan menunya memang setiap hari bervariasi. ''Lauknya kadang ikan tongkol, kadang udang. Tapi baru ini keracunan,'' jelas Mustaqim.

Saat dikonfirmasi, Kepala SMP 2 Banda Aceh Darman membenarkan ada 11 siswa masuk rumah sakit. Kendati demikian, Darman membantah keracunan dan muntah-muntah setelah makan siang yang dibagikan oleh pihak sekolah.

''Gak ada yang muntah, cuma pusing saja,'' kata kepala sekolah, Darman saat diminta tanggapan.

Menurut pengakuan Darman, nasi untuk makan siang memang rutin dibagikan sejak 3 tahun ini. ''Nasi yang dimakan itu lebih kurang untuk 700 orang, termasuk dewan guru,'' terangnya.

Kebutuhan dibagikan nasi siang, karena sekolah tersebut memiliki jam belajar sampai sore. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan waktu, sekolah menyediakan makan siang.

Menyangkut kejadian itu, Darman menjelaskan, saat melihat ada siswa yang pusing-pusing, bersama guru langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.***