PEKANBARU - Kasus dugaan pencabulan anak TK beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menindaklanjuti kasus itu bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan (DPP) Provinsi Riau.

Mereka berupaya melakukan mediasi dengan mempertemukan orangtua korban dan orangtua terduga pelaku. Upaya ini untuk memberi solusi terbaik atas permasalahan tersebut.

"Kita juga mengundang pihak sekolah, yayasan dan pengawas, pertemuan ini untuk mencari solusi seperti apa," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal.

Pihaknya pada pertemuan itu meminta jaminan kedua anak tersebut. Korban yang mengalami trauma begitu juga dengan terduga pelaku.

"Mereka jangan sampai tidak sekolah, kami akan mengawal itu. Kalau tidak mau sekolah itu, nanti kita akan cari sekolah mana yang mereka mau," paparnya.

Semua pihak terkait bakal melakukan pendampingan terhadap keduanya. Korban maupun terduga pelaku bakal mendapat pendampingan dari psikolog untuk mengatasi trauma keduanya.

"Ini yang kita lakukan, mediasi ini diharapkan ada perdamaian, yang bersalah diberi maaf, sedangkan korban memberi maaf," ujarnya.

Jamal menyampaikan bahwa itu harapan dari pertemuan. Ia meyakinkan tidak ada tekanan terhadap pihak mana pun dalam kejadian ini.

"Kita hanya mediasi. Kalau ini diterima, berarti tidak berlanjut. Kalau seandainya berlanjut, ya kita persilahkan ke keluarga korban. Kita tidak bisa ikut campur," ungkapnya.

Jamal menjelaskan bahwa DP3APM Kota Pekanbaru sudah melakukan pendampingan atas kasus ini. Ia menilai saat ini hanya miskomunikasi antara orangtua korban dengan terduga pelaku serta dengan pihak sekolah.

"Itu saya lihat tadi, kalau seperti itu sebenarnya bisa dicari titik temu," ujarnya. ***