PEKANBARU – Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun membuka turnamen sepakbola yang digelar oleh Karang Taruna Kecamatan Limapuluh di Lapangan SMEA, Jalan Hangtuah, Jumat (27/1) petang. Pertandingan sepakbola ini merupakan momen bersejarah karena tak pernah lagi digunakan untuk turnamen sejak 2003 silam.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Limapuluh Farid Rahman Dinata dalam pidatonya mengatakan, Open Tournament 2023 Karang Taruna Cup Kecamatan Limapuluh ini guna mempererat silaturahmi warga Kecamatan Limapuluh. Pertandingan ini guna memberdayakan lapangan sepakbola di tengah Kota Pekanbaru.

Kesempatan yang sama, Tokoh Masyarakat Kecamatan Limapuluh sekaligus Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Nofrizal mengatakan, ia menantang Ketua Karang Taruna Farid untuk membuat kegiatan pertandingan sepakbola di lapangan SMEA. Ternyata, tantangan itu disanggupi Farid.

"Lapangan SMEA ini sangat bersejarah bagi Pj Walikota," ungkapnya.

Akhir-akhir ini, lapangan sepakbola SMEA dalam kondisi yang tidak baik. Tapi dengan dukungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Camat Indra Maulana, lapangan sepakbola SMEA ini mulai dibenahi. Jogging track dibangun di sekeliling lapangan.

Lapangan ini terakhir kali dipakai untuk turnamen sepakbola pada 2003. Setelah itu, turnamen tidak ada lagi.

"Turnamen sepakbola ini merupakan sejarah karena berhasil dilaksanakan oleh Karang Taruna Kecamatan Limapuluh. Apalagi, turnamen ini dihadiri oleh Pj Wali kota," ucap Nofrizal.

Sementara itu, Pj Wali Kota Muflihun mengatakan, ia punya kenangan masa kecil di lapangan SMEA ini. Dulu, ia sekolah di SD Negeri 01, Kelurahan Rintis.

"Saya selalu main sepakbola di lapangan ini. Saya bergabung dengan beberapa klub sepakbola saat itu. Edu (Sekretaris Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah) merupakan striker andal kami saat itu," cerita Muflihun.

Jadi, lapangan SMEA ini sudah tak asing lagi. Diharapkan, para pemuda Pekanbaru bisa berkarya dengan kegiatan yang positif di lapangan.

"Mari kita tinggalkan kegiatan yang tidak baik. Hari ini, LGBT sedang marak," ucap Muflihun.

Pekanbaru merupakan salah satu kota dengan LGBT terbesar. Kegiatan olahraga seperti ini diharapkan bisa mengurangi perbuatan negatif bagi para pemuda.

"Saya minta wasit dan pemain bersikap sportif. Dalam pertandingan, ada menang dan kalah. Kita bukan mencari pemenang tapi yang penting itu silaturahmi," pinta Muflihun. ***