SOLO - JEH (57), seorang warga negara Korea Selatan (Korsel), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam kamar sebuah hotel di Solo, Jawa Tengah, Ahad (1/3/2020).

Dikutip dari detik.com, JEH diduga melakukan bunuh diri karena putus asa setelah menyangka dirinya terinfeksi virus corona. Hal itu diketahui dari memo yang ditulis korban.

''Itu ternyata dia mengira terkena virus corona,'' ujar Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai kepada detikcom Ahad siang.

Terkait hal tersebut ahli kesehatan jiwa dr Andri SpKJ, FAPM, dari Omni Hospitals Alam Sutera menjelaskan kemungkinan JEH punya kondisi mental lainnya. Menurutnya, karena rasa takut atau panik terhadap sesuatu seharusnya tidak sampai mendorong seseorang untuk bunuh diri.

''Dari pengalaman praktik klinis saya sih tidak pernah saya temukan orang itu bunuh diri karena hal tersebut. Biasanya orang yang mengalami masalah berkaitan dengan ide bunuh diri atau keinginan bunuh diri itu orang yang mengalami depresi,'' kata dr Andri saat dihubungi terpisah.

''Mungkin juga dia punya latar belakang gejala depresi sebelumnya dan akhirnya dia jadi memutuskan untuk itu. Karena memutuskan bunuh diri itu tidak mudah begitu,'' lanjutnya.

Dokter Andri menjelaskan untuk tahu lebih pasti tentunya perlu dilakukan pemeriksaan. Orang dengan kondisi mental sehat tidak akan mudah putus asa hanya karena penyakit virus corona yang sebetulnya juga bisa disembuhkan.

''Kita tidak tahu latar belakang orang tersebut. Ke depannya yang paling penting buat kita jaga kesehatan fisik dan mental apalagi dengan kondisi saat ini, kekhawatiran akan adanya serangan virus Covid ini,'' pungkas dr Andri. ***