DUMAI - Minyak mentah yang dihasilkan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) dari pengeborannya di Provinsi Riau, ternyata jadi pertanyaan. Begitu juga dengan pembagian minyak mentah dari PT CPI kepada PT Pertamina RU II Dumai.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI Komisi Lingkungan Hidup dan Energi, Muhammad Nasir kepada GoRiau.com, Jumat siang (16/9/2016) usai melakukan kunjungannya ke PT CPI distrik Dumai.

"Kita (DPR RI, red) perlu mengetahui hasil minyak yang diproduksi Chevron sebelum masuk ke tangker dan pengawasan SKK Migas," bebernya yang mengenakan kemeja lengan pendek berwarna biru muda usai makan di Dumai Country Club komplek PT CPI distrik Dumai.

Lebih lanjut dikatakannya, DPR RI juga mempertanyakan bagaimana pembagian minyak Chevron kepada Pertamina. "Bagaimana pun juga pengawasan atau kontrol SKK Migas harus berjalan, sehingga dari hasil pengeboran minyak Chevron kita tahu berapa yang masuk kas negara," ulasnya.

Setelah melakukan kunjungan ke PT CPI, rombongan DPR RI komisi 7 melakukan sidak ke PT Wilmar Unit Pelintung di area Kawasan Industri Dumai (KID), dengan didampingi Sekdako Dumai Said Mustafa, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Dumai Bambang Surianto. Terlihat juga Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, ***