SETIAP manusia pasti mengalami kesulitan dan permasalahan dalam kehidupannya. Banyak orang yang stres dan frustasi menghadapi masalah dan ada sampai gila dan bunuh diri. Karena begitu rapuh jiwanya menghadapi masalah atau kesulitan hidup.

Saat ini dunia, termasuk negeri kita, sedang meghadapi masalah besar yaitu wabah Covid-19. Sudah lebih dua bulan dunia diguncang wabah yang mematikan dan tiada hari tanpa berita perkembangan wabah tersebut.

Bermacam reaksi masyarakat, berupa komentar, kritik, imbauan pemerintah sangat serius menghadapinya termasuk tim medis berjuang tanpa lelah dengan segala risikonya. Angka-angka sudah berbicara, yang sudah terpapar, yang sedang dalam pengawasan dan angka-angka yang telah meninggal.

Kita tahu bahwa manusia diciptakan Allah dalam keadaan keluh kesah (Al-Quran). Maka tidak heran saat ini suasana kehidupan umat manusia penuh keluh kesah. Yang dilarang agama, jangan berlebihan reaksi kita karena kita yakin setelah kesulitan pasti datang kemudahan (Al-Quran).

Seiring dengan ayat itu, pada ayat lain  Allah berfirman, ''Apakah kalian mengira manusia dibiarkan begitu aja berkata, kami telah beriman, padahal kalian belum diuji''.

Jadi, dalam pandangan agama , pandemi covid-19 jelas merupakan ujian bagi umat manusia. Tentu kita tidak boleh takut dan panik menghadapi, karena Islam mengatakan; Setiap kesulitan itu pasti ada jalan keluarnya.

Alquran, surah Attalaq ayat 7 menyebutkan, ''Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepada mereka''.

Sekali lagi selaku muslim apalagi mukmin, tidak boleh takut, kita bersikap suudzon saja kepada Allah sekaligus kita sabar yang diiringi aksi sebagai berikut; Pertama, berdoa kepada Allah agar memberikan jalan keluar yang terbaik dengan suatu keykinan Allah akan memberinya.

Kedua, berusaha mencari jalan keluar secara serius dan disiplin terhadap ketentuan ketentuan pemerintah.

Ketiga, tawakkal kepada Allah, disertai keyakinan bahwa doa dan usaha kita akan dijawab Allah baik dalam waktu dekat maupun waktu lama.

Keempat, yakin bahwa Allah memberi kesulitan atau mesalah kepada manusia adalah untuk mendidik agar lebih cerdas, lebih tekun dan lebih bersemangat dalam kehidupan.

Kita harus tegar menghadapi ujian, bukan dengan keluh kesah, karena keluh kesah tidak akan memperbaiki keadaan. Kita harus dukung segala usaha pemerintah, kita tidak saling menyalahkan, kita harus bersatu melawan wabah ini dan saling membantu dengan aksi nyata.

Jauhi tuding menuding, masyarakat butuh bantuan nyata, tidak butuh komentar komentar picisan yang justru mengganggu kekompakan Sebagai penutup tulisan jangan lupa ayat Al-Quran, ''Taatlah kepada Allah dan rasul serta pemimpinmu''.

Dengan kompak, bersatu , saling membantu dan disiplin, insyaallah wabah akan segera berakhir.  Yakinlah, setelah  kesulitan pasti datang kemudahan. Wallahu a'lam.***

Drs H Iqbal Ali, MM adalah dosen dan Ketua Dewan Pembina IKMR Provinsi Riau.