JAKARTA - Kerajinan batik asal Kabupaten Pelalawan, Batik Bono, turut memeriahkan pelaksanaan the 9th IndoGreen Environment Forestry Expo, Kamis (13/4), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono mengapresiasi hasil kerajinan batik bono andalan binaan program Community Development (CD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada saat berkunjung ke stan RAPP, APRIL Group. Sebelumnya, Kapusinfo KLHK, Djati Witjaksono Hadi juga sempat berkunjung dan mencoba membatik bersama pengrajin lainnya. 

Batik hasil karya para ibu-ibu rumah tangga di sekitar Pangkalan Kerinci, Pelalawan ini menarik perhatian pengunjung yang penasaran dengan motif batik tersebut. 

Salah seorang pengunjung, Ajeng Kusnadi (67), mengapresiasi produk batik andalan. Menurutnya, warna-warninya yang cerah membuat dirinya tertarik untuk melihat lebih dekat motif batik tersebut.

"Saya lihat motifnya bagus, halus dan berwarna cerah, dari jauh saya kira dari Madura, ternyata dari Riau, menarik sekali," kata Ajeng, yang juga pengurus Istri Veteran RI, dan pernah menetap di Riau ini.

Salah seorang pengrajin batik, Siti Nurbaya mengatakan program pelatihan membatik ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), atau APRIL Group. 

"Program pelatihan batik ini sangat membantu ibu-ibu rumah tangga yang berada di sekitar pabrik (RAPP.red), dalam meningkatkan perekonomian keluarganya," ungkap Nurbaya yang juga selaku Ketua Kelompok Rumah Batik Andalan di Pangkalan Kerinci.

Nurbaya menambahkan saat ini rumah batik andalan, mampu memproduksi sebanyak 100 lembar kain batik setiap harinya dan sudah menjadi ikon di Kabupaten Pelalawan.

"Kita juga dibantu penjualannya oleh perusahaan, untuk dijual kepada konsumen, seperti ke pemerintah, perusahaan sendiri dan tamu baik dari dalam maupun luar negeri, seperti ke Brazil, Singapura, China dan Malaysia," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RAPP, Rudi Fajar mengatakan program batik andalan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sekaligus memperkenalkan potensi daerah Pelalawan.

"Kita berharap batik bono sebagai ikon daerah, tidak hanya terkenal di Pelalawan tapi juga dikenal di dunia," papar Rudi yang terlihat kerap mengenakan batik asli buatan masyarakat Pelalawan.

Rumah Batik Andalan diresmikan pada 5 Desember 2014 lalu sebagai pusat produksi batik di Pelalawan dan bekerja sama dengan RAPP (APRIL Group), guna melatih masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dan merekrut orang-orang berbakat yang berminat menekuni profesi sebagai pembatik. ***