SIAK - Geram dengan perilaku buruk Penghulu Kampung Langkai, Kecamatan Siak, Riau, Sugiono, sekitar seratusan warga mendatangi kantor DPRD Siak untuk mendesak pihak terkait mencopot penghulu tersebut dari jabatannya.

Warga Langkai mengaku tidak ingin dipimpin oleh kades yang terlibat mesum atau perselingkuhan. "Kami tidak ingin dipimpin kades mesum dengan istri orang lain di kampung ini. Jadi, kami kemari meminta agar Anggota Dewan Siak mendesak Bupati Siak segera mencopotnya," teriak Korlip Aksi, Ujang (43) di depan gadung DPRD Siak.

Sebelum datang ke kantor DPRD Siak, seratusan warga ini juga menggelar aksi damai di kantor desa tadi. Dengan membawa spanduk dan poster, mereka dikawal ketat puluhan petugas TNI/Polri dan Satpol PP Siak.

Ujang juga mengancam, jika aspirasi mereka tidak diindahkan, akan membawa massa lebih banyak lagi. Sebab kata Ujang, sebelum menggelar aksi ini, mereka sudah mengadakan rapat dengar pendapat dengan komisi I DPRD Siak. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan dari wakil rakyat tersebut.

"Kami hanya meminta itu. Sebab ini sangat berdampak pada anak istri kami. Kami tidak mau kejadian ini terjadi lagi nantinya," ucapnya.

Apalagi, kasus mesum penghulu ini sudah jelas terbukti. Sebab, belum lama ini, dia dan seorang wanita tertangkap basah di kebun sawitnya usai melakukan selayaknya hubungan suami-istri.

"Maka itu, dia harus turun dari jabatannya secara tidak hormat," teriaknya.

Ketua DPRD Siak Azmi bersama sejumlah anggota DPRD Siak lainnya menghampiri massa tadi. Azmi mengatakan, segera menindaklanjuti surat yang diberikan Komisi I ke Bupati Siak untuk mempertimbangkan permohonan warga Kampung Langakai tersebut.

"Sebenarnya, setelah bapak-ibuk hearing kemarin, DPRD sudah mengeluarkan surat rekom ke pemerintah daerah agar menurunkan penghulu tersebut. Jadi, sekarang tergantung pemerintah daerah lagi. Waktu yang diberikan kemarin kan 5 hari. Kini sudah 15 hari tapi belum ada kejelasan. Maka itu, kita akan meminta kepada Bupati Siak untuk menindaklanjuti surat tersebut," jelas Azmi.

Azmi menambahkan, perosalan ini memang tidak ada delik hukumnya. Sebab, tidak ada laporan ke kepolisan. Namun, sebagai pejabat publik, kelakuan yang bersangkutan sudah diluar dari kewajaran.

"Maka itu akan kita selesaikan secepatnya. Semua butuh proses. Kita jalani semua proses ini. Kita paham semua isi hati bapak/ibuk," ujarnya.

Sementara itu, Camat Siak T Indra Putra mengatakan, pada Jumat pekan lalu, Penghulu Kampung Langkai sudah diperiksa inspektorat Siak soal dugaan mesum terbaru. Pemeriksaan itu kata Indra bagian dari disposisi surat DPRD ke Bupati Siak.

"Jumat lalu, Pak Penghulu Langakai sudah diperiksa tim inspektorat. Hasilnya masih kita tunggu," kata Camat.

Kendati seratusan warga sempat geruduk Kantor Desa, Indra memastikan aktifitas di kantor desa berjalan seperti biasanya.

"Tak ada yang disegel. Semua lancar saja. Aktifitas kantor desa tetap seperti biasa. Cuman tadi saya sempat telepon Pak Sugiono, agar sementara ini tak usa dulu masuk kantor. Kalau tandatangan berkas desa di rumah aja. Takutnya kita, warga ini besok datangan lagi ke kantor desa," ujarnya. ***